Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PEMILU 2019 sepertinya meninggalkan kesan yang tidak mengenakan bagi petugas penyelenggara. Selain puluhan nyawa petugas meninggal akibat kelelahan, masih saja ada pihak timses caleg yang tega menganiaya mereka.
Hal itu terjadi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Salah seorang dari Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) dikabarkan telah dianiaya oleh pemilih atau orang terdekat caleg.
Komisioner KPU Sulsel Divisi Data dan Humas, Uslimin, mengungkapkan terdapat tiga penganiayaan yang dialami anggotanya, yaitu disulut api rokok, dipukul, dan disiram tinta. "Yang disulut api itu di Kota Palopo. Sebelumnya dia disiram tinta. Itu kejadiannya di TPS 01 Kelurahan Penggoli, Palopo. Ada juga pemukulan ketua KPPS di TPS 04 Desa Bone Pute, Kecamatan Burau, Luwu Timur," ungkap Uslimin.
Menurut Uslimin, pihak KPU masih mendalami kasus itu sambil menunggu kronologinya secara detail. "Yang pasti KPU akan menempuh jalur hukum," tegasnya. Ia bahkan mengaku sangat menyayangkan apa yang dilakukan pemilih ataupun orang terdekat pasangan calon yang ada karena main hakim sendiri. Sebelumnya Ketua KPPS 12 Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Baharuddin Effendy, 31, menjadi korban penganiayaan oleh orang suruhan salah satu caleg.
Baca Juga: Petugas Pemilu Diduga Dianiaya di Makassar
Dalam penanganan kasus ini, pihak penyidik Polres Jeneponto sedang memeriksa sejumlah saksi. Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, menjelaskan pemukulan terhadap Baharuddin terjadi, Jumat (18/4) menjelang sore di Kantor Lurah Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto.
Akibat penganiayaan itu, Effendi mengalami luka dan memar di beberapa bagian tubuh. Korban dianiaya oleh pendukung dari salah seorang caleg DPRD setempat.
Sebelum penganiayaan itu, korban mendapat pesan singkat lewat Whatsapp bahwa dirinya diminta untuk berkumpul di Kantor Lurah Empoang. Setibanya di kantor lurah setempat, sudah banyak orang berkumpul.
"Ada warga yang mengajaknya masuk ke kantor lurah dan di situlah korban dipukuli. Korban berhasil melarikan diri dan masuk di ruangannya," kata Dicky.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku ialah warga Desa Tanjonga, Kecamatan Turatea yang dikoordinatori oleh Kepala Desa Tanjonga inisial RM Istri. Kepala desa ini juga masuk sebagai caleg. (LN/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved