Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PERAHU dengan ukuran 3 meter x 8 meter itu melaju dari Dermaga Sleko menuju Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, sekitar pukul 06.30 WIB, Rabu (10/4). Melewati Segara Anakan yang merupakan perairan pemisah antara Pulau Jawa dan Pulau Nusakambangan, kapal mulai bergerak. Ada satu kotak besar yang dibawa rombongan berisi uang pecahan baru, dari Rp1.000 hingga Rp100 ribu. Maka dari itu, ada kawalan dua aparat Brimob bersenjata laras panjang.
Perjalanan ke Kampung Laut memakan waktu sekitar 2,5 jam melewati perairan. Desa Klaces yang dituju merupakan salah satu wilayah terpencil Kabupaten Cilacap. Setelah melewati rimbunnya hutan mangrove di kanan-kiri perairan, sampailah di Desa Klaces.
Para petugas membawa kotak uang dibawa ke balai desa setempat. Satu kali mereka mampir di warung untuk menukar uang pemilik warung. “Silakan yang lusuh-lusuh ditukarkan ke sini. Berapa pun bisa, silakan. Mumpung ada kesempatan penukaran,” kata salah seorang petugas dari Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Faldi.
Setelah sejumlah warung disinggahi, para petugas kemudian membuka lapak di Balai Desa Klaces. Ratusan warga antre untuk menukarkan uang recehan yang telah lusuh. “Selain menukarkan uang receh untuk warung, saya juga sekalian menukarkan uang guna persediaan pada saat Lebaran mendatang.
Saya berterima kasih karena ada BI yang melayani warga untuk penukaran uang. Uang di kampung terpencil ini banyak yang lusuh karena jarang menukarkan ke kota,” ungkap Siti, 25, warga setempat.
Tak hanya Siti yang kelihatan antusias, ada juga bendahara Masjid Miftahul Huda, Desa Klace, Wasto, 47, ikut menukarkan uang recehan logam yang terkumpul di kotak amal masjid. “Tadi saya menukarkan uang logam recehan dan uang kertas yang kebanyakan lusuh. Nilainya lebih dari Rp300 ribu. Kalau ditukar dengan uang pecahan baru, akan lebih mudah penyimpannya,” ujar Wasto.
Camat Kampung Laut, Nurindra Wahyu Wibawa, mengapresiasi yang dilakukan Kantor BI Purwokerto karena telah jauh-jauh dari Purwokerto menjangkau wilayah terpencil di Kampung Laut.
Pada umumnya, uang warga di Kampung Laut khususnya di Desa Klaces, kondisinya memang lusuh. Selain jarang ke kota, lingkungannya ialah perairan di kawasan hutan mangrove.
“Kegiatan yang digelar oleh BI Purwokerto memberikan kesempatan bagi warga untuk menukarkan uang-uang lusuh. Selain itu, BI juga menggelar sosialisasi keaslian uang rupiah. Diharapkan, warga di sini tahu bagaimana uang yang asli. Apalagi, di wilayah Kampung Laut merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap peredaran uang palsu,” kata Nurindra.
Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini menambahkan bahwa layanan ke daerah terpencil telah menjadi program layanan BI. “Ini juga merupakan kebijakan BI,” kata Agus. (Liliek Dharmawan/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved