Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
BULOG Subdivre Cianjur, Jawa Barat, kesulitan menyerap gabah dari petani. Penyebabnya, para petani lebih memilih menjual hasil panen mereka yang sudah dikonversi menjadi beras karena harga jualnya lebih tinggi.
“Kalau gabah, sampai saat ini kami memang belum menyerap begitu banyak. Sampai sekarang kurang lebih masih sekitar 3 ton. Ini karena rata-rata para petani enggak mau jual gabah. Mereka beralasan sengaja mendiamkan dulu gabah mereka yang akan dijual ketika ada keperluan mendesak, seperti untuk biaya sekolah anak,” ungkap Kepala Subdivre Bulog Cianjur, Agus Siswantoro, Rabu (10/4).
Untuk menggenjot penyerapan gabah, jelasnya, Bulog menjemput bola pembelian gabah dengan mendatangi langsung petani, seperti di daerah Jampang dan Surade di Kabupaten Sukabumi.
“Memang informasinya harga gabah itu sempat turun. Makanya kami langsung cek ke lapangan untuk memastikan. Tapi ternyata harganya masih standar, di kisaran Rp4.200 per kilogram (kg),” ujar Agus.
Kondisi itu, kata Agus, mengartikan jika para petani lebih memilih menjual beras daripada menjual gabah. Sejauh ini pihaknya siap menampung pembelian beras dari para petani. “Jadi, tetap mereka (para petani) mau menjual beras. Tapi kami juga menampung penjualan beras,” tuturnya.
Dari awal tahun ini hingga 10 April 2019, penyerapannya baru tercapai sekitar 856,8 ton dari target sebanyak 19.429 ton. “Pengadaan beras juga masih cukup sedikit, masih seret,” terang dia.
Sementara itu, Kepala Divisi Regional Bulog Sumut Basirun menyiratkan hal serupa. Pengadaan beras dari target 19.231 ton, terealisasi 2.217 ton atau baru 11,53%. Untuk stok beras divre Sumut saat ini 62.412 ton.
“Untuk kebutuhan operasional, seperti bansos rastra, KPSH (ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga), stok kami aman sampai enam hingga delapan bulan ke depan,” ujar Basirun.
Terkait dengan harga beras, Basirun mengakui cukup stabil. Pihaknya terus bersinergi dengan dinas terkait menjaga stabilitas harga beras sehingga tidak ada gejolak harga.
Bulog menerapkan harga pembelian beras dengan skema komersial. Untuk beras jenis medium, Bulog menghargai pembelian di kisaran Rp8.300-Rp.8.400 per kilogram, sedangkan jenis premium di kisaran Rp9.500 per kg. (BB/PS/N-3
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved