Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KELUARGA dinilai menjadi faktor utama dalam mencegah terjadinya kejahatan eks-presif yang kerap muncul pada ruang privat. Keluarga harus terbuka dengan anggota keluarga lainnya.
“Sesama keluarga harus saling tahu bagaimana pergaulan serta teman dan orientasi anggota dalam pergaulan sehari-hari,” kata Sosiolog Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, di Surabaya, Senin (8/4).
Sebelumnya, Jawa Timur digegerkan pembunuhan sadis yang menimpa Budi Hartanto, 28. Guru SD ini dite-mukan tewas dalam koper tanpa kepala. Hingga kini tim gabungan dari Polda Jatim belum bisa meringkus pelaku dan menemukan kepala korban.
Dalam kasus ini, menurut Bagong, keluarga korban tidak mengetahui sama sekali pergaulan korban. Padahal, kejahatan ini biasanya berkaitan dengan asmara.
“Kejahatan model seperti ini tidak bisa dicegah oleh imbauan seperti maling yang bisa dicegah degan siskamling. Ini soal privat dan tipe kejahatan ekspresif,” katanya.
Tipe kejahatan ekspresif, katanya, biasanya dilakukan orang terdekat disebabkan cemburu, sakit hati, dan biasanya orang terdekat.
Kenapa memutilasi menjadi piihan? Bagong menjelaskan bahwa pelaku menggunakan prevensi media. “Media sering mengungkap soal mutilasi untuk menghilang jejak, dan pelaku meniru itu,” katanya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan laboratorium dan forensik sementara, senjata mutilasi dipastikan telah disiapkan lebih dari satu jenis dan pelaku lebih dari satu orang.
Subdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Jatim, bersama Polresta Blitar dan Polresta Kediri terus ber-upaya mengungkap misteri pembunuhan Budi Hartarto, guru honorer yang dibuang di bawah Jembatan Karanggondang Blitar, Rabu pekan lalu. Sudah 16 saksi telah diperiksa dan dua orang terduga masih diburu yang diketahui sebagai orang terakhir berkomunikasi dengan korban.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, pembunuhan ini telah direncanakan para pelaku yang lebih dari satu orang. “Kita terus mencari potongan kepala dan berupaya mengungkap kasus ini hingga tuntas. Ini tantangan kami,” tandasnya. (FL/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved