Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KOMUNITAS Penggerak Ekonomi Rakyat Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Koper Jomin) meluncurkan program wirausaha bagi para fakir miskin dan anak yatim piatu. Program itu direalisasikan awal April di Purwakarta, Jawa Barat.
"Program ini menjadi kewajiban bagi setiap elemen bangsa untuk bagaimana bahu-membahu bersama pemerintah menyelesaikan dan menuntaskan persoalan mendasar bangsa ini, yaitu membebaskan bangsa ini dari ketertinggalan dan kemiskinan," ungkap Ketua umum Koper Jomin, H Ayep Zaki, kemarin.
Aa Zaki, sapaan Ketua Umum Koper Jomin, mengingatkan jumlah penduduk miskin saat ini masih cukup besar, yakni 25,64 juta jiwa. Dari jumlah itu, 4,1 juta jiwa merupakan anak telantar dan 3,2 juta jiwa anak yatim piatu. Lantaran itu, pihaknya melakukan langkah konkret dengan membuka berbagai lapangan pekerjaan, baik itu berupa home industry, seperti pabrik tempe dan tahu maupun berbagai kegiatan ekonomi yang berskala mikro.
"Patutlah mendapat dukungan berbagai pihak baik negarawan, politikus, cendekiawan, maupun masyarakat umum yang merasa bahwa ini merupakan konsensus bersama bangsa Indonesia" tutur Aa Zaki.
Selain itu, Aa Zaki menegaskan komitmennya terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya para petani, dengan mengedepankan tercapainya ketahanan dan kedaulatan pangan. Misalnya, dengan penerapan teknologi nutrisi esensial yang mampu meningkatkan produktivitas rata-rata di atas 42% .
"Kita telah membuka lebih dari 244 titik usaha di berbagai kegiatan, seperti pabrik tempe, tahu, sembako, material, refleksi, dan lainnya. Alhamdulillah produksi tempe dan tahu kita rata-rata mencapai 23,3 ton per hari. Pencapaian ini bukan langkah yang mudah, melainkan juga bukan hasil akhir yang akan kita dapatkan. Koper Jomin menargetkan bisa lebih besar lagi agar kesejahteraan dan pemerataan pendapatan masyarakat benar-benar tercapai," ujarnya.
Untuk itu, semua kalangan, pinta Aa Zaki, bisa menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segala kepentingan. Kepentingan yang mendesak saat ini ialah bagaimana kemiskinan, anak yatim piatu, maupun anak telantar segera bisa dituntaskan. Koper Jomin akan menjadi yang terdepan dalam perjuangan tercapainya kedaulatan pangan dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. "Kami tentu perlu bekerja sama dengan semua kalangan yang memiliki visi dan misi yang sama. Untuk mendukung Jokowi," tandasnya. (RZ/AT/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved