Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Wisata Olahraga Genjot PAD

(YH/RK/YR/N-2)
08/4/2019 01:45
Wisata Olahraga Genjot PAD
Dua orang wisatawan mancanegara bermain di pantai Pulau Awera, Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

DINAS Pariwisata Pemuda dan ­Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp11 miliar dari sektor pariwisata bisa terpenuhi tahun ini.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mentawai, Mateus mengatakan, untuk memenuhi pencapai­an target PAD, pihaknya telah memulai berbagai upaya. Mateus juga mengatakan salah satu upaya yang sudah dilakukan ialah meningkatkan pengelolaan kawasan wisata terpadu dan menggelar festival seni budaya Mentawai.

“Kita optimistis bisa dan juga berupaya agar tahun ini capaian kunjungan wisatawan baik mancanegara maupun domestik bisa mencapai 15 ribu orang. Untuk mewujudkan itu, kita terus meningkatkan pengelolaan kawasan wisata terpadu. Juga akan digelar festival pesona Mentawai tahun ini,” kata Mateus, Minggu (7/4).

Rangkaian festival ini mulai terasa di daerah bersejarah itu, yang melibatkan warga setempat dan berbagai komunitas. “Riau Festival tujuannya adalah membuat kreator muda melihat dan mau mengembangkan heritage Pekanbaru dan Melayu dari kacamata mereka sendiri,” kata Ketua Panitia Riau Fest 2019 dari komunitas lokal Pekanbaru Heritage Walk, Mike Agnesia Kemilau, pada acara pre-event Minggu (7/4).

Mike menjelaskan, Riau Fest merupakan acara pertama kali di Riau yang memadukan wisata sejarah (heritage) dengan musik, serta seni tradisional yang dikemas secara milenial. Target pengunjungnya ialah masyarakat umum, khususnya anak-anak muda milenial. Itu agar mereka lebih mengenalkan bagian kota tuanya Pekanbaru dengan proses kreatif yang fun dan gampang dipahami.

Pada bagian lainnya, Kementerian Pariwisata mendukung Kota Bima melestarikan kain tenun lokal melalui Festival Lawata bertepatan dengan HUT ke-17 Kota Bima.

“Kami mendukung daerah untuk melestarikan dan mempromosikan tenun lokal. Apalagi, dengan melibatkan desainer ternama, Samuel Wattimena, untuk memberikan sentuhan idenya agar tenun Bima bisa dipromosikan dengan baik,” kata Asisten Deputi Bidang
Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata, Muh Ricky Fauziyani, di Bima, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, kemarin. Festival itu juga mendatangkan desainer Samuel Wattimena. (YH/RK/YR/N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya