Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Kisruh Tiga Pilar agar Bisa Selesai dengan Damai

MI
05/4/2019 09:50
Kisruh Tiga Pilar agar Bisa Selesai dengan Damai
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman(MI/PANCA SYURKANI)

Kalangan dunia usaha berharap kisruh yang melanda PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tidak menjadi preseden buruk bagi dunia investasi sebab Indonesia masih membutuhkan kehadiran pemodal guna menggerakkan perekonomian Indonesia. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adi Lukman mengatakan bahwa Tiga Pilar merupakan perusahaan yang cukup baik dalam industri makanan dan minuman. Tiga Pilar memiliki anak usaha yang mendistribusikan produk beras.

"Kisruh Tiga Pilar ini menarik perhatian. Kami berharap agar pihak-pihak yang bersengketa untuk bisa duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan. Sehingga tidak menjadi preseden buruk bagi dunia investasi kita," ujar Adi Lukman di Jakarta,kemarin.

Kisruh Tiga Pilar bermula dari perebutan kursi direksi perseroan yang dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tiga Pilar 22 Oktober 2018.

Baca Juga: Smelter Mempawah untuk Tangkal Impor Bauksit dan Aluminium

Pada RUPSLB itu disepakati Hengky Koestanto ditunjuk sebagai direktur utama, Charlie Dhungga sebagai direktur merangkap direktur independen, Yuli Sudargo sebagai komisaris utama sekaligus komisaris independen, serta Jaka Prasetya sebagai komisaris. Manajamen baru itu menggusur direksi di bawah kepemimpinan Stefanus Joko Mogoginta yang juga merupakan pendiri PT Tiga Pilar Sejahtera.

Meski hasil RUPSLB mendapat pengakuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kubu manajemen di bawah Joko Mogoginta tetap merasa bahwa putusan RUPSLB itu cacat hukum.

Persoalan menjadi pelik karena tiba-tiba ada hasil audit investigasi yang dilakukan Ernst & Young Indonesia(EY) atas permintaan manajemen baru. Hasil audit investigasi itu menghasilkan sejumlah catatan yang perlu ditindaklanjuti lebih jauh, seperti penggelembungan aset Rp4 triliun. Joko telah melaporkan manajemen baru ini ke pihak kepolisian, Senin (1/4) lalu. (Uud/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya