Banyuwangi Gelar Hackathon Pintar 1.0

.(*/N-1)
30/3/2019 05:20
Banyuwangi Gelar Hackathon Pintar 1.0
Pengembang teknologi ambil bagian dalam ajang Hackathon Pintar 1.0(Ist)

PEMKAB Banyuwangi berkolaborasi dengan startup teknologi ritel Warung Pintar menggelar ajang Hackathon Pintar 1.0, Jumat (29/3) hingga Sabtu (30/3). Sebanyak 150 pengembang teknologi ambil bagian dalam kompetisi untuk mencari solusi dan ­mengakselerasi kinerja UMKM dan pariwisata di ­Banyuwangi.

”Hackathon ini kalau di pemerintahan semacam Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrenbang. Ini Musrenbang gaya baru. Kita ajak anak-anak muda urun solusi lewat teknologi, apa sih yang mereka tawarkan dan rencanakan untuk meningkatkan kinerja pariwisata dan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM),” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Di era saat ini, pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat. ”Sekarang UMKM dan pariwisata, nanti ada Hackathon Pelayanan Publik, mencari ide segar layanan warga. Juga bikin Hackathon Anggaran Publik untuk mencari terobosan pengelolaan APBD yang makin akuntabel,” jelasnya.

Dalam dunia teknologi, hackathon adalah ajang pengembangan teknologi untuk tujuan tertentu. Di ajang Hackathon Banyuwangi ini, para pengembang perangkat lunak dan perangkat keras berkolaborasi, mulai programer komputer, desainer grafis, hingga desainer antarmuka, untuk menciptakan teknologi bagi pengembangan UMKM dan wisata.

Anas mengatakan, 150 peserta itu tergabung dalam 50 tim. ”Kami pilih tiga pemenang yang menawarkan solusi paling tepat untuk UMKM dan pariwisata. Hadiahnya Rp30 juta,” imbuhnya.

Ajang ini disambut antusias para milenial pengembang teknologi dari Surabaya, Bali, Jember, Banten, Malang, Ban-dung, hingga Balikpapan. Salah satunya Putu Gery Wahyu dari Bandung. Mahasiswa ITB itu bersama dua rekannya membuat aplikasi Jelajah Banyu yang menawarkan kemudahan bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi Banyuwangi.

Chief Technology Officer Wa-rung Pintar Sofian Hadiwijaya menambahkan peserta kompetisi merupakan tim pilihan yang proposal karyanya telah diseleksi terlebih dahulu. “Dari 88 tim yang mendaftar, kita hanya pilih 50 tim terbaik untuk ikut ajang ini.

Selanjutnya, saat hackathon berlangsung, mereka diberi waktu 24 jam untuk merealisasikan idenya. Juri akan melihat originalitas ide, konsep, dan manfaatnya kepada masyarakat Banyuwangi,” jelasnya.(*/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya