TPST Piyungan Diblokir Warga    

Ardi Teristi Hardi
25/3/2019 23:15
 TPST Piyungan Diblokir Warga    
Ketua DPRD DIY, Yoeke Indra Agung Laksana (baju putih) Sidak ke TPST Piyungan(MI/Ardi Teristi Hardi)

MASYARAKAT sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Dusun Nga­blak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memblokir TPST dari aktivitas bongkar sampah oleh truk-truk sampah sejak Minggu (24/3) pagi. 

Akibatnya aktivitas pembuangan sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman terganggu. Tidak ada truk-truk sampah hilir mudik ke TPST Piyungan karena ada aksi pemblokiran tersebut. Warga menuntut agar pengelolaan TPST Piyungan diperbaiki karena sudah tidak layak dan kumuh. 

Wagiman, 50, warga sekitar TPST Piyungan, mengeluhkan jalan menuju di TPST rusak. Padahal, jalan tersebut merupakan jalan utama bagi 300 kepala keluarga, termasuk anak-anak yang hendak sekolah. 

Kalau musim hujan seperti ini jalan menjadi becek dan banyak genangan. “Air genangan hujan bercampur dengan lindi (limbah sampah) sehingga jika terkena kulit bikin gatal. Anak-anak sekolah malah berangkat sepatunya tetap dipakai, tapi dibungkus dengan tas kresek. Kasihan mereka,” kata dia, Senin (25/3).

Pemblokiran TPST Piyungan ini berdampak pada menumpuknya sampah di pasar-pasar di Kota Yogyakarta. Kepala Kebersihan Pasar Kota Yogyakarta, Burnawan, mengatakan sehari lebih dari 25 ton sampah pasar di Kota Yogyakarta. “Kami sudah kewalahan karena sampah menumpuk di Pasar Kranggan dan Pasar Legi. Warga sudah menanyakan kapan dibuang,” kata Burnawan. 

Ketua DPRD Provinsi DIY, Yoeke Indra Agung Laksana, mengaku pernah merasakan sendiri jalan yang rusak dan sampah menumpuk di TPST Piyungan. Ia berjanji akan berkomunikasi dengan  Sekda Pemprov DIY agar masalah tersebut selesai. 

“Kita minta jalan segera diba­ngun dengan baik. Harus segera ada solusi. Sekitar 1.000 ton sampah mengantre saat ini karena penutupan TPST Piyungan selama dua hari,” kata dia. 

Selain itu, untuk mempercepat pengerukan sampah, pengelola TPST Piyungan bisa segera menyewa alat tambahan ekskavator untuk mengeruk sampah yang meluap ke jalan di TPST Piyungan. 

Aplikasi Citarum Harum 
Masih terkait dengan kebersihan lingkungan, Satuan Tugas Citarum Harum akan meluncurkan aplikasi telepon seluler untuk menginformasikan setiap perkembangan perbaikan sungai tersebut. 

Nantinya aplikasi berbasis Android dan Iphone ini bisa diunduh masyarakat untuk memantau setiap pekerjaan yang dilakukan, untuk normalisasi sungai terpanjang di Jawa Barat itu. 

Ketua Satgas Citarum Harum yang juga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil), mengatakan pihaknya tengah menyusun aplikasi tersebut agar bisa digunakan dalam dua bulan ke depan.

“Sekarang sedang bikin aplikasi Citarum Harum. Agar setiap yang dikerjakan, apa pun, bisa muncul di aplikasi itu,” kata Emil di Ban­dung, Senin (25/3).

Jika sudah bisa digunakan, Emil memastikan setiap Kelompok Kerja (Pokja) Satgas Citarum Harum akan mengunggahnya ke dalam aplikasi tersebut. “Tiap Pokja posting satu progres, visual dan data apa saja,” katanya.

Selain untuk menginformasikan kepada masyarakat, aplikasi Ci­tarum Harum ini siap menampung masukan dan kritikan dari warga terkait dengan normalisasi tersebut. (BY/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya