Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BADAI melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan, Sabtu (23/3) malam. Di Kota Banjarmasin, hujan deras disertai petir dan angin kencang tersebut menyebabkan banyak pohon tumbang.
Cuaca buruk berupa hujan deras disertai tiupan angin kencang dan petir ini, menyebabkan aliran listrik terputus di sejumlah wilayah. Informasi dihimpun cuaca ekstrem ini mengakibatkan banyak pohon tumbang di beberapa ruas jalan di Kota Banjarmasin termasuk baliho.
Badai yang terjadi sekitar pukul 21.30 tersebut berlangsung lebih dari satu jam. Cuaca kembali membaik pada pertengahan malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Muhammad Hilmi mengatakan cuaca buruk yang melanda menyebabkan banyak pohon tumbang.
"Petugas langsung turun ke lapangan guna membersihkan pohon-pohon yang tumbang," ujarnya.
Beberapa titik lokasi pohon tumbang antara lain di sepanjang Jalan Pangeran Antasari, Jalan Jenderal Sudirman kawasan kantor Gubernur Kalsel, Jalan Keramaian, Jalan Hasan Basery dan lainnya.
Baca juga: Pemulihan Sentani Dipercepat
Tidak ada korban dalam kejadian cuaca buruk ini, namun BPBD Kota Banjarmasin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati jika terjadi cuaca buruk.
"Kalsel masih dalam status darurat siaga bencana musim penghujan berupa banjir, tanah longsor dan angin ribut," ungkap Kepala BPBD Kalsel Wahyudin Ujud, Minggu (24/3).
BPBD Kalsel mencatat sepanjang 2019 ini terjadi 25 kali bencana angin ribut, terbanyak melanda Kabupaten Tanah Laut delapan kali dan Kota Banjarbaru sebanyak enam kali.
Bencana angin ribut menyebabkan 131 keluarga menjadi korban dan sebagian harus kehilangan tempat tinggal. Sementara bencana banjir sepanjang 2019 ini telah terjadi 31 bencana banjir dengan jumlah korban jiwa sebanyak 5 orang. Bencana banjir terbanyak terjadi di wilayah pertambangan.
Bencana banjir ini sebagian besar terjadi di wilayah kabupaten yang gencar mengeksploitasi SDA pertambangan. Tercatat banjir terparah terjadi di Kabupaten Tapin sebanyak 13 kali, Balangan tujuh kali, Tabalong dan Hulu Sungai Selatan tiga kali, serta Kabupaten Kotabaru dan Hulu Sungai Tengah satu kali.
BPBD Kalsel juga mencatat bencana banjir menyebabkan 1.015 rumah terendam dengan jumlah warga terdampak sebanyak 992 keluarga atau 3.673 jiwa.
"Banjir menyebabkan lima orang meninggal di Kabupaten Tapin, termasuk rusaknya lima jembatan di wilayah tersebut," ujarnya.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor sebelumnya telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mewaspadai ancaman bencana saat musim penghujan ini. Status darurat siaga bencana musim penghujan ini ditetapkan hingga akhir April mendatang. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved