Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua rencananya akan merelokasi warga yang tinggal di kawasan cagar alam Cycloop (Siklop). Sebagai upaya antisipasi agar ke depan tidak lagi terjadi bencana banjir bandang.
Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura, kemarin, mengatakan warga yang direlokasi rencananya akan dipindahkan ke wilayah Jayapura-Wamena. Namun, lokasi detailnya belum dapat dipastikan. "Rencana ini sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan direspons positif, hanya mengenai lokasi pastinya belum ditetapkan," kata Gubernur Enembe.
Menurut Gubernur, Pemprov Papua juga akan mendirikan fasilitas pelayanan publik bagi warga yang direlokasi, seperti rumah sakit, sekolah, dan perumahan. Rencana ini masih harus disosialisasikan lebih dulu.
"Bencana seperti ini sudah terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu, maka warga mau tidak mau harus direlokasi. Akan kami siapkan permukiman dan fasilitas lainnya bagi warga," janji Enembe.
Baca juga: Jalan Ambles dan Banjir akibat Hujan
Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, menambahkan pihaknya meminta dengan tegas kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan aktivitas di kawasan cagar alam Siklop. Dengan melihat fakta yang terjadi kini, masyarakat sudah seharusnya sadar. Pasalnya, bencana banjir bandang tidak bisa dianggap biasa.
Dari data terkini BPBD Provinsi Papua, korban banjir bandang di Kabupaten Jayapura tercatat korban meninggal dunia sebanyak 101 jiwa, dilaporkan hilang 93 jiwa, luka-luka ringan 808 orang, luka berat 107 orang dengan korban terdampak di tiga distrik, yakni Sentani, Waibu, dan Sentani Barat sebanyak 11.725 KK.
Bantuan Kemensos
Kementerian Sosial terus memantau segala kebutuhan korban bencana banjir bandang dan longsong di Sentani, Jayapura, Papua. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita saat ditemui seusai membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Pemberdayaan Sosial 2019, kemarin, di Jakarta, menyatakan terus berupaya memenuhi segala kebutuhan korban bencana, termasuk memberikan bantuan santunan ahli waris kepada keluarga korban meninggal dunia.
"Nanti malam (kemarin) saya akan ke Sentani untuk memberikan dana santunan kepada ahli waris korban yang meninggal dunia," ujarnya.
Saat ini Kemensos baru menerima 34 ahli waris yang akan menerima santunan dengan nilai Rp15 juta per orang.
"Iya untuk sekarang ada 34 yang meninggal, sedangkan yang lainnya masih didata. Walau bagaimanapun, itu harus didata betul secara valid," ujarnya.
Pihaknya, tegas Agus, menjadi penanggung jawab utama perlindungan dan pengungsian para korban bencana. Berbagai logistik di antaranya makanan, air, dapur umum dan kebutuhan pokok lainnya telah dikirimkan melalui dua tahap senilai Rp2,6 miliar. (Ant/Sru/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved