Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

3.000 Bayi di Blora Menderita Stunting

Akhmad Safuan
13/3/2019 15:45
3.000 Bayi di Blora Menderita Stunting
(MI/Akhmad Safuan)

JUMLAH anak penderita stunting (kekerdilan atau gagal tumbuh) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencapai ribuan. Perangkat desa pun dikerahkan untuk segera melakukan pendataan dan menanggulangi.

Pemantauan Media Indonesia, kasus stunting (kekerdilan atau gagal tumbuh) di Kabupaten Blora masih cukup tinggi, jumlahnya mencapai ribuan orang yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kedungtuban, Randulawang, Rowobungkul, Gondoriyo dan Puledagel.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Blora, sebanyak 8,3% dari 45.637 bayi atau 3.000 lebih menderita stunting. Hal ini menjadikan pemerintah daerah berupaya untuk menekan dengan mengerahkan kepala desa dan camat bergerak cepat mengatasi kondisi ini.

"Pak Camat dan Kades, saya minta ikut memantau langsung ke lapangan, mendata semua bayi yang ada di desanya. Kemudian bersama bidan desa memantau kondisi pertumbuhan bayi agar tidak stunting," kata Bupati Blora Djoko Nugroho.

Baca juga: 10 Desa Kabupaten Indramayu dapat Intervensi Penanganan Stunting

Jika ditemukan ada kasus stunting, lanjut Djoko, para pimpinan wilayah segera identifikasi untuk mengetahui penyebabnya, sehingga dapat dilakukan penanganan secara cepat.

Tidak hanya bayi, ibu hamil juga perlu dikawal agar pertumbuhan janin di dalam rahimnya bisa sempurna terutama asupan gizi maupun kebersihan lingkungan rumah. Semua OPD terkait harus bisa mengambil peran dalam upaya penanggulangan stunting ini.

"Saya ingin bantuan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) difokuskan untuk pembangunan lantai rumah, sanitasi dan ventilasi udara," tuturnya.

Djoko menyebut masyarakat terutama orang tua harus diberi pemahaman pentingnya pemberian asupan gizi berimbang. Karena, stunting tidak hanya mengancam orang miskin saja, tetapi juga orang kaya akibat tidak paham asupan gizi sehat.

"Saya minta nama dan alamat bayi yang menderita stunting segera dilaporkan ke saya," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto mengatakan angka stunting berdasarkan data penimbangan serentak berapa waktu lalu sebanyak 8,3% dari 45.637 bayi yang ada.

"Ini menjadi fokus kami untuk melakukan penanggulangan stunting, termasuk asupan gizi yang cukup pada ibu hamil," ujar Lilik.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya