Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan jemput bola perekaman dan pencetakan KTP-E bagi 80 hingga 100 orang siswa yang telah berusia 17 tahun atau wajib KTP.
"Hari ini (kemarin) kegiatannya perekaman KTP-E bagi pemula. Intinya yang sudah menginjak usia 17 tahun atau wajib KTP kita rekam lalu kita cetakkan KTP-nya," kata Kepala Seksi Identitas Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Cianjur, Yudi Nugraha, di sela-sela kegiatan perekaman dan pencetakan KTP-E di SMAN 1 Cianjur.
Awalnya pendataan dilakukan bagi seluruh siswa yang berjumlah hampir 600 orang. Namun, setelah diverifikasi, jumlahnya hanya di kisaran 80 sampai 100 orang. "Kami lakukan filter dan penyandingan. Dari yang terdata 600 orang itu ternyata ada yang sudah melakukan perekaman dan ada yang sudah memiliki KTP-E juga," terang Yudi.
Namun, tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa kembali bertambah dengan alasan masih ada yang belum melakukan perekaman karena belum melaporkan ke bagian tata usaha di sekolah tersebut. Ke depan akan kembali dilakukan pendataan sehingga bagi pemilih pemula yang pas berusia 17 tahun saat Pemilu 2019 nanti sudah melakukan perekaman dan mendapatkan KTP-E.
"Pemilih pemula itu mayoritas berada di kantong-kantong pendidikan, baik formal maupun informal. Jadi, kita sesuai dengan instruksi Dirjen (Dukcapil Kemendagri) melalui surat bahwa kami harus segera melakukan jemput bola untuk percepatan perekaman dan juga pencetakannya," jelas dia.
Baca juga: 7 WNA Ajukan Penerbitan KTP-E di Makassar
Percepatan dan pencetakan KTP-E bagi pemilih pemula itu merupakan bentuk perhatian pemerintah sehingga partisipasi para pemilih pula pada Pemilu 2019 bisa meningkat. "KTP-E merupakan salah satu syarat pemilih pada pemilu nanti."
Upaya jemput bola percepatan perekaman dan pencetakan KTP-E bagi pemilih pemula sudah digenjot sejak Januari. Percepatan itu juga melibatkan operator-operator KTP-E di setiap kecamatan yang rutin menjemput bola ke setiap sekolah-sekolah.
"Dari dinas juga kami bantu supaya target percepatan bisa tercapai dan bisa tepat sasaran. Perekaman ini akan terus berjalan. Setelah ini juga kami minggu depan akan kembali melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah lainnya," tandas Yudi.
KTP bagi WNA
Di Makassar, Sulawesi Selatan, sebanyak tujuh warga negara asing (WNA), kemarin, mengajukan permohonan untuk mendapatkan KTP-E di Dinas Dukcapil Kota Makassar. Namun, menurut Kepala Dinas Dukcapil Makassar, Aryati Puspasari Abady, kemarin, pihaknya tidak akan menerbitkan KTP-E tersebut hingga pelaksanaan Pemilu 2019.
"Ini merujuk perintah Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Kemendagri. Jadi setelah pemilu, bisa diterbitkan," ungkap Aryati.
Adapun WNA yang dimaksud berasal dari Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan Swiss. "Itu pun tidak sembarang langsung bisa diterbitkan karena harus dilihat secara hukum, layak atau tidak. Makanya, kita berkoordinasi dengan Imigrasi," lanjut Aryati.
Tidak semua WNA bisa punya KTP-E. Itu hanya berlaku bagi mereka yang punya kartu izin tinggal tetap (Kitap) di Indonesia. (LN/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved