Kegiatan Haul Guru Sekumpul Diharap tidak Dijadikan Ajang Politik

KEGIATAN peringatan hari wafat (haul) ulama kharismatik asal Kalimantan Selatan, KH Muhammad Zaini Abdul Gani atau Guru Sekumpul, diharapkan tidak dijadikan ajang politik. Panitia haulan memastikan tidak mengundang pasangan capres-cawapres atau tamu khusus dan memastikan kegiatan keagamaan ini terbuka untuk umum.

Ketua Panitia Haul ke-14 Guru Sekumpul, Fauzan, Sabtu (9/3), mengatakan, kegiatan haul Guru Sekumpul setiap tahunnya terbuka untuk umum dan tidak mengundang tamu khusus termasuk pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Kegiatan haul ini kegiatan gotong royong semua masyarakat. Panitia tidak mengundang tamu khusus termasuk pasangan capres-cawapres," tutur Fauzan menanggapi rencana kedatangan capres 02 Prabowo Subianto ke acara haulan.

Terkait hal ini, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Selatan akan memonitor kegiatan capres 02 saat berkunjung ke Kalsel.

Baca juga: Ribuan Warga Iringi Pemakaman Sertu Mirwariyadin di Bima

"Kita akan melakukan pengawasan pada capres maupun caleg yang terindikasi melanggar UU dan PKPU tentang Pemilu yang kemungkinan ada pada acara haul Guru Sekumpul," ujar Komisioner Bawaslu Kalsel, Aris Mardiono.

Lokasi kegiatan haul dipastikan akan disterilkan dari atribut kampanye partai politik, calon anggota legislatif, maupun tim sukses pasangan capres-cawapres.

Atribut dan alat peraga kampanye tidak boleh dipasang di lingkungan kegiatan haul. Apabila melanggar, Bawaslu akan menindak secara hukum karena dianggap menganggu proses haulan.

Terlebih, sejak awal pihak panitia telah meminta agar kegiatan haul tidak dimanfaatkan parpol, caleg, maupun capres-cawapres untuk kepentingan politik.

Pantauan Media Indonesia, sejak Jumat (8/3), jumlah jemaah yang datang berziarah ke makam Guru Sekumpul dan mengikuti rangkaian kegiatan haul terus membeludak. Pihak panitia memperkirakan jumlah jemaah yang datang mencapai 1,5 juta orang. (RO/OL-1)