Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Tol Trans-Sumatra Gerakkan Ekonomi

Eva Pardiana
09/3/2019 06:10
Tol Trans-Sumatra Gerakkan Ekonomi
(MI/RAMDANI)

GUBERNUR Lampung M Ridho Ficardo menyatakan terbukanya konektivitas melalui Tol Trans-Sumatra (JTTS) akan membuka pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatra.

“Hari ini merupakan salah satu catatan sejarah, yakni pembangunan infrastruktur konektivitas menyatukan Indonesia, terutama Jawa-Sumatra dengan JTTS dan dermaga eksekutif, yang Insya Allah menjadi tumpuan pusat pertumbuhan ekonomi baru setelah Jawa,” kata Ridho kemarin seusai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peresmian ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung yang berjarak 140,9 km dan merupakan ruas tol terpanjang yang pernah diresmikan Jokowi.

Ia juga menyebutkan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar akan difungsikan sebagai sistem logistik nasional dalam pendistribusian barang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Presiden Jokowi berharap ruas tol ini dapat memperlancar arus distribusi barang dan jasa dari dan ke Lampung. Selain itu, tol juga diharapkan dapat memicu masuknya investasi yang akan mendorong kemajuan ekonomi daerah.

“Ini akan memacu investasi untuk masuk ke lokasi yang berkaitan dan berdekatan dengan tol. Misalnya di Lampung, Pak Gubernur sudah merancang ada kawasan ekonomi khusus yang akan menarik dan memberikan fasilitas kepada investor sehingga tertarik ke sini,” kata Presiden.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita, juga menyambut gembira rampungnya ruas tol yang akan mempercepat pengiriman barang dari sentra produksi di selatan Sumatra ke Pelabuhan Panjang atau Bakauheni. “Di Sumatra, jalur nontol itu rawan kejahatan. Jadi, tol ini akan sangat membantu,” ujar Zaldy.

Menurut dia, pemerintah kini juga harus memperhatikan ketersediaan kapal roro di pelabuhan. “Jangan sampai terjadi bottle neck. Kapal roro harus ditambah untuk mengangkut barang,” tandasnya.

Pengamat ekonomi dari Universitas Lampung, Asrian Hendi Caya, mengatakan pemanfaatan tol lebih optimal jika didukung kondisi jalan provinsi dan kabupaten/kota yang baik serta mampu menghubungkan sentra produksi.

“Hadirnya tol juga diharapkan dapat mendorong hadirnya industri yang berorientasi bahan baku pertanian. Agar ekonomi Lampung dapat tumbuh dengan cepat, perlu didorong agroindustri,” ujar Asrian.

Pembangunan cepat
Pembangunan ruas Bakauheni-Terbanggi Besar menelan biaya investasi sebesar Rp16,8 triliun.

Ruas selanjutnya, yakni Terbanggi Besar-Pematang Panggang sepanjang 112 km yang kini masih dalam pengerjaan. Diharapkan, ruas tol dari Terbanggi Besar hingga Palembang berfungsi fungsional pada arus mudik 2019.

“Kita sebagai BUMN cukup bangga karena ini benar-benar dari nol. Tahun 2015 itu penentuan lokasi saja belum ada. Jadi, dari penentuan lokasi sampai selesai persis empat tahun,” Menteri BUMN Rini Soemarno.

Rini menjelaskan tarif tol belum ditentukan. “Masih gratis tarif tolnya, kita tunggu sampai Kementerian PU-Pera mengeluarkan tarif,” ujarnya. (Pra/*/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya