Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Konferensi Nasional FKUB Hasilkan 7 Rekomendasi

Lina Herlina
03/3/2019 18:15
Konferensi Nasional FKUB Hasilkan 7 Rekomendasi
(MI/Lina Herlina)

KONFERENSI Nasional V Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 2019 dengan tema Memantapkan Kerukunan dalam Kebhinekaan untuk Pemilu yang Aman, Damai dan Bermartabat menghasilkan tujuh rekomendasi penting.

Ketujuh rekomendasi tersebut yakni mempertegas status hukum FKUB, melakukan pengendalian dan penertiban media sosial, membuat aturan tentang pembangunan rumah ibadah, pengalokasian anggaran (APBD) secara tegas.

Kemudian, pembentukan desa/kelurahan sadar kerukunan, pembinaan pemuda kerukunan, dan terakhir sinergitas antara FKUB pemerintah daerah dengan ormas keagamaan.

"Senang pelaksanaan konferensi bisa berjalan lancar. Saya merasa senang dan bangga, akhirnya bisa mengeluarkan tujuh rekomendasi dan bisa segera diimplementasikan," ujar Ketua Asosiasi FKUB Ida Pagelingsir Agung Putra Sukahet saat menutup konferensi.

Selain itu, ia mengungkapkan rasa bangganya kepada Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai tuan rumah yang bisa mengakomodir 1.500 peserta konferensi FKUB.

Baca juga: Konfrensi Nasional FKUB Bahas Upaya Tangkal Hoaks

Pada penutupan Konferensi Nasional FKUB, juga ditetapkan lokasi pelaksaan selanjutnya yakni Kota Manado, Sulawesi Utara pada 2020.

Sebelumnya, pada pembukaan konferensi, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin berpesan agar FKUB bisa meyakinkan kepala daerah soal kerukunan umat beragama manfaatnya akan dirasakan oleh daerah tersebut.

"Mari kita terus mengupayakan tanpa lelah, agar seluruh anak bangsa ini kembali mengajarkan amalan agama, esensi dari ajaran pokok agama itu sendiri," tutur Lukman Hakim.

Ia juga menegaskan, disrupsi agama menjadi hal sangat berbahaya.

"Atas nama agama menyebarkan kebencian dan murka. Ini sama sekali bukan jati diri agama, bukan watak agama, karena esensinya agama adalah mengayomi," tandas Lukman Hakim.

Karena itu, lanjutnya, Kementerian Agama dalam empat tahun terakhir mengampanyekan moderasi agama atau penghindaran keekstreman.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya