Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Menjadikan Pelepah Pisang Bernilai hingga Jutaan Rupiah

MI
25/2/2019 11:00
Menjadikan Pelepah Pisang Bernilai hingga Jutaan Rupiah
LUKISAN PELEPAH PISANG: Hasil karya Saripudin, pemuda asal Kampung Bunikasih, Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah banyak dikenal karena keunikannya menggunakan pelepah pohon pisang. Pemuda berusia 27 tahun itu pun m(MI/BENNY BASTIANDY)

PELEPAH pohon pisang di tangan Saripudin, 27, bisa disulap bernilai rupiah lumayan. Pemuda warga Kampung Bunikasih, Desa Bunisari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu telah menciptakan berbagai karya lukisan dengan media utamanya pelepah pisang.

Jenis lukisannya lebih ke realis. Ia banyak membuat lukisan tokoh-tokoh lokal Cianjur hingga tokoh nasional termasuk pemandangan alam dan kaligrafi.

Namun, di balik kreativitasnya yang sudah digeluti sejak 2012 itu, tak lantas membuat Saripudin menjadi seniman yang cukup dihargai, termasuk oleh pemangku pemerintahan. "Tapi saya tak mau bergantung dengan pemerintah. Terpenting bagi saya bisa berkarya saja," kata Arif, sapaan akrab Saripudin belum lama ini.

Berbagai hasil karyanya sudah sering diikutsertakan dalam berbagai event pameran. Upaya itu berbuah hasil dengan makin dikenalnya hasil karya Arif di masyarakat. "Alhamdulillah, dengan banyak ikut pameran, karya saya banyak dikenal," terangnya.

Di balik kreativitasnya itu, Arif pun mempunyai niatan untuk mendidik anak-anak di sekitar tempat tinggalnya agar mau berkarya dalam dunia seni. "Saya ingin menularkan kemampuan saya kepada anak-anak (didik). Mereka harus punya keahlian, produktif, dan terjaga pergaulannya. Jadi aktivitas mereka lebih positif," ucapnya.

Puluhan anak putus sekolah maupun yatim piatu di kampungnya pun dia bimbing. Ia ingin kelak anak didiknya tidak bernasib sama seperti dirinya yang minim apresiasi nyata. Arif melihat, anak-anak memiliki potensi dan serius di bidang seni yang sedang ditekuni.

Arif ingat bagaimana dia harus bersabar dalam menjalani profesinya itu. Ide awal lukisan pelepah pisang dimulai dengan modal yang dikumpulkannya selama menjadi buruh tani sepanjang 2012-2015. Dia menyisihkan Rp10 ribu per hari untuk modal membeli kayu tripleks, lem, cat, pernis, dan pelepah pisang. Semua dimulai dari nol dan peralatan seadanya.

"Untuk satu karya lukisan pelepah pisang, saya butuh waktu hampir seminggu. Prinsip saya, setiap minggu harus ada karya yang dihasilkan," kata dia. Arif mengaku sudah menelurkan karya yang sudah sampai ke pemerintah provinsi bahkan Presiden RI, Joko Widodo.

Beberapa kali, dinas setempat juga menjadikan lukisan pelepah pisang sebagai cendera mata dan mengikutsertakan karya Arif dalam pameran di Rusia pada 2017. Namun, lanjut dia, hanya karyanya yang disoroti. Sementara itu, apresiasi terhadap ia selaku seniman bisa dibilang tidak ada.

Hingga saat ini, Arif memasarkan karyanya tanpa bantuan siapa pun ke seluruh kota di Jawa Barat, beberapa kota di Jawa Tengah, hingga Lombok. Ia mematok harga lukisan berkisar Rp50 ribu-Rp2,5 juta. Arif pun mengaku ingin memberdayakan masyarakat dan berkarya untuk mengharumkan nama Cianjur melalui seni pelepah pisang. (Benny Bastiandy/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya