Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Dandim Sebut Warga Nduga yang masih di Hutan Terduga KKB

Antara
21/2/2019 12:25
Dandim Sebut Warga Nduga yang masih di Hutan Terduga KKB
(Ist)

DANDIM 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candara Dianto menduga beberapa warga Kabupaten Nduga, Provinsi Papua yang masih berada di hutan memiliki pemikiran berseberangan dengan NKRI atau bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dandim Candra, di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis (21/2), mengatakan Nduga sudah kondusif setelah baku tembak antara KKSB melawan TNI/Polri Desember 2018, sehingga sebagian warga telah kembali ke kampung mereka.

Menurut dia, sebanyak 99% warga Distrik Mbua dan Yigi yang lari ke hutan belantara sudah kembali ke perkampungan untuk beraktivitas seperti biasa.

"Yang melarikan diri ke hutan itu yang masih menjadi tanda tanya, kenapa mereka tidak mau kembali. Apakah dia masyarakat atau bagian dari kelompok itu. Kalau masyarakat pasti mereka kembali karena mereka punya kampung halaman di situ, tetapi kalau mereka tidak mau kembali, itu mereka yang punya pemikiran berseberangan dengan negara ini," katanya lagi.
   
Candra mengatakan belum ada hal-hal menonjol seperti baku tembak antara KKSB dengan aparat, dan TNI/Polri sedang melakukan pendekatan-pendekatan dengan masyarakat untuk menghilangkan trauma pascabaku tembak beberapa waktu lalu.

 

Baca juga: Masih Ada Baku Tembak, 320 Anak Nduga Mengungsi ke Jayawijaya
   

Dandim membantah isu yang beredar bahwa TNI/Polri telah menjadikan Distrik Mbua dan Mappenduma sebagai pangkalan militer.

"TNI/Polri ada di sana untuk mengayomi, mengatasi kesulitan, membantu masyarakat, bukan untuk menakuti, jadi kalau ada pernyataan yang mengatakan menjadi pangkalan militer, itu tidak benar. Tidak ada intimidasi kepada masyarakat," katanya.     

Candra telah memfasilitasi pertemuan antara Dinas Pendidikan Jayawijaya dan Dinas Pendidikan Nduga terkait ratusan pelajar SD, SMP dan SMA yang mengungsi dan bersekolah di sekolah darurat di Jayawijaya.

"Pemerintah Jayawijaya sudah respons baik, dan pemindahan anak-anak ini ke sekolah yang layak, yaitu di YPPGI Jayawijaya segera dilakukan," katanya pula. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik