Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Terendam Banjir 20 Kali, Sawah Gagal Panen

Amiruddin Abdulah Reubee
21/2/2019 11:35
Terendam Banjir 20 Kali, Sawah Gagal Panen
(MI/Amir MR)

SEKITAR 150 hektare (ha) lahan sawah di Kemukiman Pirak, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, gagal panen.

Pasalnya tanaman padi di kawasan setempat sering terendam banjir sehingga pertumbuhan terganggu.

Lahan sawah yang terjadi puso itu tersebar di kawasan Desa Lawang, Tanjung Haji Muda, Siren, Meunje dan Desa Beuringen. Warga mengaku sangat terpukul terhadap kondisi tersebut.

Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh terkesan tidak menghiraukan kegagalan para petani itu. Nasib perekonomian petani yang baru gagal panen dan kembali ke nol tidak pernah ada perhatian dan bantuan apapun dari Dinas Pertanian.

Tokoh Masyarakat Matangkuli, Muhammad Hasan kepada Media Indonesia, Rabu (20/2) mengatakan, bencana gagal panen itu berawal karena sekitar empat bulan terakhir lahan sawah di lima desa tersebut sering terendam banjir akibat luapan Sungai Krueng Keureutoe dan Sungai Krueng Pirak. 

Itu merupakan air bah kiriman dari hulu sungai di kawasan pengunungan perbatasan Kabupaten Aceh Utara-Bener Meriah.

 

Baca juga: Banjir di Muara Teweh Meluas

 

Sungai Krueng Keureutoe berada di sebelah barat dan Sungai Krueng Pirak persis di sebelah timur permukiman lima desa itu. Kedua sungai ganas itu mengepung areal sawah dan perkampungan warga, sehingga merendam dan ketinggian banjir berkisar 1 hingga 3 meter.

"Selama musim turun ke sawah kali ini sejak September 2018 hingga Januari 2019, mencapai 20 kali terendam banjir. Dalam 1 ha lahan sawah paling memperoleh hasil 10 kg gabah padi" tutur Muhammad Hasan.

Dikatakan Muhammad Hasan, sebagai tokoh peduli pertanian di Kecamatan Matangkuli, ia sangat kecewa terhadap Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh. 

Pasalnya sejak musibah banjir berulangkali hingga ratusan hektare lahan gagal panen, belum sekalipun para petani dikunjungi oleh kepala atau petugas Dinas Pertanian Perkebunan Aceh.

Bahkan tidak ada bantuan benih atau apapun lainnya dari Dinas Pertanian untuk petani yang mengalami gagal panen itu. 

"Padahal kami sudah berulang kali melapor kondisi terparah. Sangat kecewa terhadap Dinas Pertanian. Apalagi kini okonomi masyarakat sangat terjepit, tapi satu kilogram benih bantuan saja dipernah ada" kata Razali, petani lainnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya