Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Cepat, tapi Emoh Kantong Tekor

Akhmad Safuan
13/2/2019 06:45
Cepat, tapi Emoh Kantong Tekor
(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

BEBERAPA titik di ruas jalur pantai utara (pantura) Pekalongan-Semarang masih menjadi titik rawan kemacetan.

Pasalnya, kendaraan angkutan barang masih memenuhi jalan nasional, seperti di Wiradesa dan Jalan Slamet (Pekalongan), Alun-Alun-Pasar Batang, Cepiring-Kendal Kota, Mangkang-Krapyak, dan Kaligawe-Genuk (Semarang).

Demikian juga ke pantura timur Jawa Tengah. Ketersendatan arus lalu lintas sebagian diwarnai angkutan barang. Pemandangan tersebut terlihat hampir setiap hari di ruas Pasar Sayung, Demak, memasuki jembatan Tanggulangin, Kudus, dan keluar dari Lingkar Kudus.

"Saya memilih lewat jalur nasional karena lebih menguntungkan meskipun perjalanan lebih lama 4-6 jam," kata Asmuni, 45, sopir truk barang dari Kudus tujuan Tegal saat ditemui di Lingkar Demak, Jawa Tengah.

Hal senada diungkapkan Thamrin, 48, sopir truk asal Malang, Jawa Timur, yang ditemui ketika tengah beristirahat di Weleri, Kendal, Jawa Tengah. Thamrin mengaku memilih jalan nasional karena jika melewati tol Malang-Jakarta, ia harus merogoh kocek Rp1 juta.

"Jika lewat jalan nasional, saya bisa lebih banyak bawa pulang uang daripada untuk bayar tol," imbuh Thamrin.

Keuntungan lain melintas di jalan nasional, kata dia, sopir dapat berhenti atau beristirahat dengan sesuka hati.

Meskipun demikian, pilihan jalan nasional bukan harga mati. "Jika tarif Tol Trans-Jawa lebih ringan dan fasilitas khusus untuk pemberhentian truk ada, saya tertarik untuk melintasi tol," cetus Thamrin.

Sementara itu, seorang sopir truk angkutan barang asal Brebes, Jawa Tengah, Aris Diar Iskandar, 35, mengapresiasi kebijakan pemerintah yang berencana menyubsidi tarif Tol Trans-Jawa. "Saya senang mendengar kabar itu. Semoga tarif tolnya bisa terjangkau dan waktunya tentu lebih cepat," ujar Aris, kemarin.

Aris menuturkan paling tidak tiga kali dalam sebulan dirinya mengangkut barang dari Brebes ke Jakarta, terutama bawang merah. (Akhmad Safuan/Supardji Rasban/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik