Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Masih Ada Baku Tembak, 320 Anak Nduga Mengungsi ke Jayawijaya

Antara
08/2/2019 20:40
Masih Ada Baku Tembak, 320 Anak Nduga Mengungsi ke Jayawijaya
( (ANTARA FOTO/SPEDY))

ANGGOTA tim penanganan pengungsi Kabupaten Nduga di Provinsi Papua pada Jumat (8/2) mengatakan 320 anak mengungsi bersama orangtua maupun sendirian ke Kabupaten Jayawijaya karena baku tembak antara kelompok kriminal bersenjata dan aparat TNI/Polri yang hingga sekarang masih terjadi di daerah mereka.

Ence Geong, anggota tim penanganan pengungsi Nduga, saat berada di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, mengatakan anak-anak itu merupakan murid dari 10 Sekolah Dasar, lima Sekolah Menengah Pertama dan dua Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Nduga.

Anak-anak yang mengungsi di Jayawijaya berasal dari beberapa distrik di Kabupaten Nduga seperti Distrik Mbua, Yal, Ndal, Mapenduma, Nirkuri, Mbulmu Yalma, Ininggal, Mam dan Iniye.

"Saat kami mengumpulkan mereka di gedung gereja ini pada Senin (4/2) kemarin, jumlahnya sekitar 500 lebih," katanya tentang anak-anak yang mengungsi di satu gereja dengan daya tampung 800 sampai 1.000 orang.

Ia mengatakan tim penanganan pengungsi berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendirikan sekolah darurat bagi anak-anak pengungsi Nduga.


Baca juga: KKSB Serang Rombongan Bupati Nduga, Satu Prajurit TNI Gugur


"Kami membutuhkan fasilitas penunjang lainnya seperti bangunan asrama bagi anak-anak, karena kasihan mereka ada yang cukup jauh untuk datang sekolah di sini," katanya.

Kepala Sekolah SD Inpres Yigi di Kabupaten Nduga, Ledy B Welly, yang juga mengungsi di Wamena, mengatakan sekolah mengupayakan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar bagi anak-anak yang mengungsi meski dengan fasilitas terbatas.

"Kita sudah tertinggal pelajaran kurang lebih sudah satu bulan, sehingga untuk kejar ketertinggalan, nanti rekan-rekan guru rapat untuk bagaimana mencari solusinya, karena guru mata pelajaran yang lebih tahu bagaimana caranya materi ini supaya siswa tidak ketinggalan," katanya.

Hingga Jumat sore, fasilitas sekolah darurat dengan panjang 100 meter lebih dan lebar sekitar empat meter sudah dibangun di halaman satu gedung gereja di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya.

Bangunan beratap seng dengan penutup terpal pada bagian belakang, kiri dan kanan itu akan menjadi tempat belajar sementara bagi anak-anak asal Kabupaten Nduga yang mengungsi di Kabupaten Jayawijaya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya