Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemilu Bareng Panen Ikan, Nelayan di Cianjur Berpotensi Golput

Benny Bastiandy
27/1/2019 15:45
Pemilu Bareng Panen Ikan, Nelayan di Cianjur Berpotensi Golput
(Ilustrasi)

RATUSAN nelayan di pesisir pantai selatan Cianjur, Jawa Barat, berpotensi tidak menggunakan hak pilih mereka hari H Pemilu 2019, 17 April mendatang. Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur mendapat informasi bahwa bersamaan dengan hari pencoblosan Pemilu 2019, di wilayah pesisir pantai selatan Cianjur sedang berlangsung panen ikan.

"Ada informasi terbaru yang kami dapatkan, terutama di Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun. Pada hari H pencoblosan nanti, mereka (nelayan) kemungkinan lebih cenderung memilih melaut daripada datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara)," kata Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Hilman Wahyudi, Sabtu (26/1).

Jumlah nelayan yang terdata di Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun lebih kurang 300 orang. Mereka terhimpun ke dalam beberapa rukun nelayan.

"Tidak bisa dipungkiri, penghasilan nelayan dari melaut bisa mencapai rata-rata Rp1 juta. Bahkan pada April saat musim tangkapan (panen), penghasilan nelayan bisa mencapai Rp4 juta ke atas dalam satu hari. Kabarnya pada bulan ketiga dan keeempat (Maret dan April), sedang banyak ikan di laut," tuturnya.

Baca juga: 31 Kepala Daerah di Jateng Siap Menangkan Jokowi-Ma'ruf Amin

Potensi minimnya tingkat partisipasi pemilih di kalangan nelayan di pesisir pantai selatan Cianjur, jelas Hilman, harus diantisipasi dari sekarang.

Dalam waktu dekat, KPU akan berkoordinasi dengan Dinas Keluatan dan Perikanan setempat

"Solusinya, kami nanti akan coba berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai pembina nelayan. Kami harapkan peran Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengimbau agar semua nelayan tidak melaut saat hari H pencoblosan," tutur Hilman.

KPU juga akan memaksimalkan peran Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cidaun menyosialisasikan pentingnya menyalurkan hak suara kepada para nelayan. Termasuk memaksimalkan juga peran Relawan Demokrasi yang menggarap komunitas nelayan.

"Perlu pendekatan-pendekatan persuasif kepada para nelayan karena berkaitan dengan masalah penghasilan. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar," kata dia.

Hilman tidak memungkiri, dalam beberapa kali pemilu, tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Cianjur relatif masih kurang bagus. Padahal di sisi lain, secara nasional partisipasi pemilih selalu ditarget meningkat.

Pada Pemilu 2019, secara nasional, tingkat partisipasi pemilih ditarget sebesar 77,5%. Sebagai perbandingan, di Kabupaten Cianjur pada Pilkada 2018 tingkat partisipasi di bawah 60%. Namun capaian itu lebih baik dibanding Pilkada 2015 lalu.

"Banyak faktor yang menyebabkan cenderung kurang bagusnya tingkat partisipasi pemilih di Cianjur. Selain soal kesadaran pemilih yang lebih memilih bekerja daripada pergi ke TPS, juga faktor lainnya dihadapkan pada kendala geografis. Utamanya di wilayah selatan Cianjur, permukiman warga itu relatif cukup jauh jaraknya ke setiap TPS. Tapi kami terus berupaya agar partisipasi pemilih terus meningkat setiap pemilu," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya