Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kalsel Bangun PLTS Komunal di Wilayah Terpencil

Denny S
08/1/2019 10:30
Kalsel Bangun PLTS Komunal di Wilayah Terpencil
Petugas memeriksa panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) milik PT Hutama Karya di pintu masuk ruas Tol Bakauheni- Terbanggi, Lampung, Minggu (21/1).(Ilustrasi -- MI/Susanto)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) komunal guna menjangkau kawasan terpencil di wilayah tersebut. Kalsel menargetkan rasio elektrifikasi perkotaan dan pedesaan 100% pada 2021 mendatang.

"Pemda dan Kementerian ESDM berupaya menambah rasio elektrifikasi di daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan PLN," ungkap Kepala Dinas ESDM Kalsel Isharwanto, Senin (7/1).

Tercatat rasio elektrifikasi Kalsel saat ini sudah mencapai 94%. Masih ada puluhan desa yang hingga kini belum teraliri listrik terutama daerah pedalaman di sepanjang kawasan pegunungan Meratus.

Dikatakan Isharwanto, Pemprov Kalsel menargetkan pencapaian rasio elektrifikasi 100% pada 2021 mendatang melalui program pembangunan PLTS Komunal (off grid) dan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM.

"Sampai saat ini, masih banyak desa atau dusun di Kalsel yang belum terlayani aliran listrik lantaran lokasi desa terpencil dan tidak ada  jaringan listrik PLN Wilayah Kalselteng," ujarnya.

Kepala Seksi Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kalsel Samidri mengatakan pihaknya membangun tiga unit PLTS sepanjang 2017 dan 2018 lalu.

"Pembangunan PLTS komunal ini menggunakan dana APBD yang cukup besar. Selanjutnya warga berkewajiban memelihara fasilitas tersebut secara mandiri dengan membentuk Bumdes," tuturnya.

Baca juga: Akhir 2019, Jembatan Dijanjikan Selesai

Pada 2017, dibangun satu unit PLTS di Desa Sungai Kumap, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong.

PLTS itu berkapasitas 25 kwp dengan panjang jaringan distribusi 2,520 kms yang bisa melayani 94 rumah masing-masing 126 wp.

PLTS ini dirancang mampu memenuhi kebutuhan listrik peralatan rumah tangga seperti lampu, televisi, radio, dan lain-lain. Aplikasi sistem ini tepat digunakan untuk daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN dan sistem ini pun bisa dikombinasikan dengan genset/PLN.

Sementara itu, pada 2018 lalu, dipasang sarana serupa di Kabupaten Tabalong dan Tanah Bumbu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Provinsi Kalsel.

"PLTS Terpusat Off Grid ini adalah alternatif bagi kawasan pedesaaan terpencil yang saat ini masih banyak terdapat di Kabupaten Kotabaru, Tabalong, dan Hulu Sungai Tengah. Tahun ini, diusulkan salah satu desa di Kabupaten Kotabaru," ungkapnya.

Selain PLTS, dalam rangka menjangkau daerah terpencil lainnya Kementerian ESDM menyalurkan LTSHE bagi rumah-rumah warga pedalaman yang jaraknya berjauhan.

Program lampu tenaga surya ini sempat terhenti pada 2015 lalu. Namun pada 2018 Kementerian ESDM menyalurkan 1.029 unit LTSHE di sejumlah wilayah terpencil di Kalsel.

Diakui Samidri, program LTSHE pada tahun sebelum-sebelumnya banyak menemui kendala khususnya ketidakmampuan masyarakat memelihara peralatan tersebut. Karena itu, pemerintah menggantinya dengan PLTS komunal, sehingga pemeliharaan dapat dilakukan bersama dan dikelola secara mandiri.

Namun untuk rumah-rumah warga yang jaraknya berjauhan maka bisa disalurkan LTSHE. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya