Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PROSES pencarian satu korban tanah longsor yang masih tersisa di Dusun Cimapag, Kampung Garehong RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya dihentikan pada hari ketujuh, Minggu (6/1).
Penghentian pencarian korban yang teridentifikasi atas nama Rukaesih, 40, itu didasari pertimbangan atas kesepakatan semua pihak termasuk pihak keluarga yang sudah mengikhlaskan.
"Hasil rapat internal TNI, Polri, Basarnas, BPBD, kepala desa, serta pihak keluarga, disepakati keputusannya bahwa proses pencarian evakuasi satu korban lagi dihentikan. Sesuai dengan protap, selama masa tanggap darurat bencana selama tujuh hari, hari ini (kemarin) merupakan terakhir pencarian. Penghentian sudah mendapatkan restu dan keikhlasan dari keluarga untuk tidak mencari lagi korban," kata Danrem 061/Suryakancana Kolonel Muhammad Hasan, kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers di Posko Media Center, Minggu (6/1) malam.
Pencarian pada hari ketujuh, kata Hasan, tim satgas terpadu menemukan satu jenazah yang teridentifikasi merupakan Aryanah, 55. Jenazahnya ditemukan sekitar pukul 08.50 WIB.
"Hari ini (kemarin) kami masih bekerja sesuai dengan pola yang ditetapkan. Fokusnya pada titik-titik yang sudah diindikasikan terdapat korban tertimbun. Hingga hari keenam (Sabtu), masih menyisakan dua korban. Hari ini setelah bekerja hampir satu hari penuh, kami menemukan satu jenazah atas nama Aryanah pada pukul 08.50 WIB. Hingga pukul 17.20 WIB, satu korban lagi belum ditemukan. Berarti hingga hari ini (kemarin) total korban yang kami temukan sebanyak 32 dari 33 orang yang tertimbun atau 97%," tuturnya.
Baca juga : Kakak Beradik Ini Selamat dari Longsor Sukabumi karena Sedang Belajar Mengaji
Dengan telah disepakatinya penghentian proses pencarian korban terakhir, kata Hasan, maka semua personel akan ditarik dari lokasi. Hanya saja personel BPBD masih akan berada di lokasi higga tiga hari ke depan.
"BPBD akan melaksanakan pembenahan lokasi satgas serta menerima logistik untuk didistribusikan kepada seluruh keluarga korban maupun keluarga lain yang terdampak. Dengan demikian, Posko Satgas yang telah kami bentuk sejak 31 Desember 2018 hingga 6 Januari akan ditutup," tegasnya.
Hasan mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah ikut terlibat selama proses pencarian korban hampir 7 hari. Termasuk kepada masyarakat sekitar yang bersedia memfasilitasi semua unsur selama masa tanggap darurat bencana.
"Relawan telah bekerja all out dan bersemangat dalam pencarian orang. Jika dihitung, pencarian di Kampung Garehong ini paling sukses karena mencapai persentase sebesar 97%. Di tempat lain mungkin banyak yang tersisa. Ini tak lepas upaya maksimal dari seluruh unsur yang tergabung dalam satgas ini," bebernya.
Hasan menandaskan kendala dalam pencarian di hari terakhir lebih kepada timbunan tanah, bebatuan, dan bangunan rumah. Apalagi kondisi jenazah yang ditemukan sudah membusuk dan rusak.
"Jadi prosesnya harus penuh kehati-hatian. Kami sudah berupaya maksimal dengan mengerahkan seluruh tenaga, pikiran, peralatan, dan lainnya," pungkasnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved