Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kakak Beradik Ini Selamat dari Longsor Sukabumi karena Sedang Belajar Mengaji

Antara
06/1/2019 17:30
Kakak Beradik Ini Selamat dari Longsor Sukabumi karena Sedang Belajar Mengaji
(Ist)

KAKAK beradik warga Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Farel, 6, dan Hengki Kurniawan, 12, selamat dari terjangan longsor karena sedang dalam perjalananan untuk belajar mengaji di musala.

"Saat kejadian, Farel dan Hengki hendak mengaji ke musala dan pergi jajan dahulu. Namun, sekitar 10 detik kedua cucu saya beranjak dan menengok ke belakang, kampungnya sudah rata dengan timbunan tanah," kata nenek kedua bocah itu, Suhen, di lokasi bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Minggu (6/1).

Dari cerita yang dikisahkan Hengki, saat kejadian, dirinya dan adiknya sempat diantar dahulu ke musala oleh ayah mereka Ahudi. Tidak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari kampung mereka yang ternyata terjadi longsor.

Ia pun baru sadar saat sudah berada di tengah sawah yang katanya diselamatkan keluarganya.

Baca juga: Hari Keenam, Tim Pencarian Korban Longsor di Sukabumi Fokus di Sektor 3 dan 4

Namun nahas, ayah mereka yakni Ahudi dan Edsih, ibu mereka serta kakak keduanya menjadi korban. Ayah mereka ditemukan di hari pertama pencarian dan ibu mereka di hari keenam pencarian.

Kisah ini bertambah sedih karena Farel hingga kini belum percaya bahwa kedua orangtuanya meninggal dunia pada bencana tersebut. Bahkan, dia sering memanggil ibunya karena ingin dipeluk dan pulang ke rumahnya.

"Farel sering manggil ibunya karena sangat dekat dengan almarhum dan tidak percaya rumahnya sudah rata dengan tanah," tambah Suhen.

Kedua bocah ini pun rencananya akan diangkat anak oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, agar masa depan keduanya terjamin. Namun, pihak keluarga masih berembug rencana adopsi itu.

Sementara, Hengki mengaku mau menjadi anak angkat Kang Emil, namun ia masih tidak percaya harus menjadi yatim piatu di usianya yang masih belia.

"Saya ingin bermain dan sekolah lagi. Tadi juga dapat boneka dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan sempat bermain dengan polwan," ucapnya singkatnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya