Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pulihkan Trauma Anak-anak Korban Longsor Lewat Kegiatan Rekreatif

Benny Bastiandy
03/1/2019 16:05
Pulihkan Trauma Anak-anak Korban Longsor Lewat Kegiatan Rekreatif
(ANTARA)

BOCAH perempuan itu asyik mewarnai sebuah gambar menggunakan pensil gambar.Sambil berbincang bersama teman yang berada di sampingnya, ia mencoba berdiskusi mencari warna yang cocok untuk gambar tersebut.

"Risma Sari," ucap bocah perempuan berjilbab itu saat ditanya namanya.

Risma Sari merupakan salah satu anak-anak yang lolos dari maut dalam bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pelajar berusia 8 tahun itu mengaku senang mengikuti kegiatan yang digelar Polres Sukabumi tersebut.

"Senang bisa ikut menggambar," jelas bocah kelas 2 sekolah dasar itu.

Baca juga : Emil Pastikan Rehabilitasi Pascalongsor Sukabumi Berjalan Baik

Anggota Polwan Polres Sukabumi, Brigadir Lia Dahlia, mengatakan kegiatan trauma healing merupakan bagian memulihkan mental anak-anak korban bencana tanah longsor. Pemulihannya dilakukan dengan cara mewarnai gambar serta permainan yang sifatnya rekreatif dan edukatif.

"Dari kemarin kami Polwan Polres Sukabumi telah turun ke lapangan. Awalnya kami membantu mengirimkan logistik. Hari ini kami bantu pemulihan kesehatan mental korban bencana, terutama anak-anak," kata Lia.

Kegiatan trauma healing dilakukan di salah satu ruang kelas di SMPN Cisolok yang digunakan sebagai posko. Lia mengatakan, kondisi mental anak-anak yang menjadi korban bencana terlihat terpuruk.

"Mereka ada yang kehilangan orangtuanya," ujarnya.

Satu di antaranya seperti dialami Cindy Putri. Bocah berusia 8 tahun itu kehilangan ibundanya, Yamih, 27, dan sanak keluarganya yang lain dalam tragedi di malam pergantian tahun itu. Sedangkan ayahnya, Tandi, 31, mengalami patah tulang paha.

"Ibunya Cindy belum ditemukan," kata dia.

Beberapa hari ini kondisi mental Cindy terlihat menurun. Menurut Lia, Cindy sudah tidak makan sejak beberapa hari terakhir.

"Kita semangati terus karena makannya juga kurang bagus. Kami coba rayu Cindy agar mau makan," tuturnya.

Kegiatan trauma healing akan terus berlanjut sampai proses pencarian dihentikan. Kegiatan trauma healing diikuti sebanyak 25 orang.

"Tiap hari kami datang ke sini. Jumlah personel cukup banyak. Kemarin ada 10 orang. Sekaramg 7-8 orang. Besok beda tim lagi," tandas Lia. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya