Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) optimistis penanggulangan longsor Cisolok, Kabupaten Sukabumi akan dilakukan dengan baik. Berbagai kebutuhan seperti dana dan lahan relokasi warga terdampak akan terpenuhi berkat kerjasama pemerintah daerah dan pusat.
Emil meyakini kebutuhan anggaran untuk rehabilitasi daerah terdampak akan terpenuhi hingga tuntas. Selain adanya bantuan dari pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat pun mencukupi untuk proses tersebut.
"Penanganan bencana ada di angggaran tak terduga yang penggunaannya atas izin Kemendagri. Seperti kemarin (Jawa Barat) membantu Lombok, Palu, puting beliung Bogor. Apalagi Sukabumi, sehingga pola emergency berjenjang," katanya.
Meski begitu, Emil menyebut pihaknya belum tentu akan memberi bantuan dana untuk penanganan longsor Sukabumi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menurunkan bantuan jika Pemerintah Kabupaten Sukabumi dirasa sudah tidak mampu lagi.
"Cukup tidak oleh kabupaten? Kalau tidak cukup, dana provinsi akan turun menggantikan, membantu," katanya.
Terlebih, menurutnya bantuan dari siapa pun bisa dilakukan apa saja selama untuk kepentingan rehabilitasi.
"Rakyat bisa disentuh tingkat II atau provinsi, sama saja. Tidak harus selalu sedikit-sedikit gubernur. Buat apa ada bupati/wali kota dalam sistem pemerintahan," katanya.
Baca juga: Kemensos Siap Bantu Bangun Rumah Korban Longsor di Sukabumi
Lebih lanjut dia katakan, lahan untuk relokasi hunian warga yang terdampak sudah siap digunakan. Bahkan, daerah baru tersebut milik desa sehingga prosesnya lebih mudah.
"Mereka punya adat, ada lahan desa tersebar radius 2-3 kilometer," katanya.
Dia pun memberi kebebasan kepada warga untuk direlokasi ke mana asalkan lebih aman dari potensi bencana.
"Saya tugaskan kades dalam minggu ini, untuk menyampaikan pilihan-pilihan lokasinya. Nanti setelah tanggap darurat, kita bikin upaya agar merelokasi satu kampung itu ke tempat baru," katanya.
Dia pun memastikan kebutuhan anggaran untuk relokasi akan dipenuhi hingga tuntas.
"Anggarannya selalu ada. Kalau enggak ada, dari pusat selalu ada," katanya.
Sementara itu, disinggung nasib dua anak yang menjadi korban longsor tersebut, Emil memastikan pihaknya akan menjadi orangtua asuh. Saat ini dirinya masih menunggu izin dari kakek korban untuk menjadikan mereka sebagai anak asuh.
"Saya urusin hidupnya nanti, saya asuh sampai dewasa. (Masih) ada kakeknya, saya tanya dulu kakeknya," kata dia.
Meski nanti kakeknya tidak mengizinkan anak tersebut diasuh langsung oleh Emil, mantan wali kota Bandung ini mengaku akan tetap berkontribusi untuk membesarkannya.
"Kalau sekolah saya kira pasti harus pindah. Karena sekolah yang baik banyak di tempat-tempat yang jauh dari situ. Sampai sekolah beres," katanya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved