Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

13 Jenazah Teridentifikasi, 21 Korban Diduga masih Tertimbun Longsor

Benny Bastiandy
02/1/2019 14:10
13 Jenazah Teridentifikasi, 21 Korban Diduga masih Tertimbun Longsor
(ANTARA)

JUMLAH korban tertimbun tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang sudah teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) hingga hari ketiga sebanyak 13 orang. Semua jenazahnya sudah diserahkan kepada masing-masing keluarga.

"Jadi pada saat kejadian bencana, itu dari TNI dan Polri langsung ke lokasi. Pada saat kejadian sekitar pukul 18.10 WIB, tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan lainnya, langsung menemukan dua jenazah," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto, saat menggelar konferensi pers di posko bencana, Rabu (2/1).

Karena kondisinya masih baik, kata Kapolda, korban tidak perlu diidentifikasi lagi Tim DVI. Apalagi kedua jenazah itu sudah diakui pihak keluarga.

"Setelah ditanyakan kepada keluarganya, memang betul. Jadi kita serahkan kepada pihak keluarganya," ucapnya.

Pada hari kedua, Selasa (1/1), tim gabungan kembali menemukan 8 jenazah. Tim DVI langsung melakukan identifikasi. Hasilnya identitas kedelapan jenazah diketahui pasti.

"Kemudian kami panggil lagi keluarganya dan membenarkan. Maka kita serahkan lagi kepada pihak keluarganya. Tadi pagi ada tiga jenazah yang sudah teridentifikasi dan memang benar sehingga kita serahkan kepada pihak keluarga," bebernya.

 

Baca juga: Kabupaten Sukabumi Daerah Berpotensi Tinggi Bencana di Jawa Barat

 

Pada kesempatan itu, Kapolda juga meluruskan informasi soal balita yang sempat dikabarkan ikut menjadi korban meninggal dunia. Namun setelah dilakukan pengecekan kembali tim gabungan, kondisi balita tersebut ternyata selamat.

"Balita tersebut atas nama Reza. Informasinya, pada mau salat Magrib, diajak ibunya ke luar, mungkin ke langgar. Kemudian bapaknya balita itu meninggal. Kalau ibunya selamat," ujarnya.

Dengan telah teridentifikasinya 13 jenazah, kata Kapolda, sekitar 21 korban lagi diduga masih tertimbun tanah longsor. Kapolda memastikan jumlah yang terdampak bencana sebanyak 32 kepala keluarga atau sebanyak 101 jiwa.

"Jumlah rumah rusak berat atau yang tertimbun sebanyak 30 unit, korban selamat sebanyak 64 orang, korban luka dibawa ke RSUD Palabuhanratu sebanyak 3 orang, dan yang sudah teridentifikasi sebanyak 13 orang. Jadi hingga saat ini yang belum ditemukan hasil koordinasi dengan tim gabungan sebanyak 21 orang," bebernya.

Kapolda menyebut kondisi cuaca di lokasi kejadian relatif kurang bersahabat. Kondisi itu tentunya berkaitan dengan upaya proses pencarian.

"Langkah ke depan berkaitan dengan cuaca. Seperti kita saksikan, sebentar gerimis, sebentar panas. Ini tentu ada korelasinya dengan penggunaan alat berat," jelasnya.

Lokasi titik longsor juga relatif cukup sulit untuk memasukkan alat berat. Namun alat berat (backhoe) berukuran kecil bisa masuk ke lokasi.

"Ini cukup memudahkan daripada dengan cara manual menggunakan cangkul. Kami juga di sini mendirikan empat posko yakni pengaduan, penitipan barang korban, posko kesehatan, dan posko DVI," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya