Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKITAR 1.000 warga yang bermukim di Desa Sukaraja, Kecamatan Raja Basa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, masih bertahan di sejumlah titik posko pengungsian, Selasa (25/12).
Alasan masih tetap bertahan karena rumah mereka yang dibangun persis di pesisir pantai rusak berat bahkan ada yang rata tanah pascaditerjang tsunami.
Selain karena tempat tinggal yang sudah tidak layak huni, warga juga mengaku masih belum berani kembali ke rumah karena masih trauma.
“Belum berani, Pak. Apa lagi sekarang gelombang masih tinggi. Takut kami ada tsunami susulan,” aku salah satu warga Arman Mahdi ,41, kepada Media Indonesia saat ditemui di Desa Sukaraja.
Menurutnya, meski tidak semua rumah warga di desa mereka terdampak tsunami, namun banyak yang takut untuk tinggal di rumahnya masing-masing karena persis di depan permukiman mereka adalah pesisir pantai.
“Pada takut semua lah Pak, ini di depan rumah kami kan pesisir pantai,” imbuh Arman.
Baca Juga: Keluarga Tunggu Kabar Korban Tsunami
Permukiman penduduk di desa ini memang langsung berhadapan dengan pesisir pantai di arah timur dan perbukitan di arah barat. Karena itu, banyak rumah warga terdampak terjangan gelombang tsunami.
Sementara warga yang bisa menyelamatkan diri langsung mengarah ke tempat yang lebih tinggi.
“Semua warga mengungsi ke perbukitan. Pas di belakang rumah ini kan bukit. Sekarang warga masih banyak di atas,” tandas warga Desa Sukaraja Hasanah,29, yang ditemui secara terpisah.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved