Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH Kota Surabaya menyatakan kejadian amblesnya Jalan Raya Gubeng pada Selasa (18/12) malam adalah akibat kesalahan konstruksi dari pengerjaan proyek basement tiga lantai Rumah Sakit Siloam.
"Tadi pagi, saya cek ke lokasi ternyata itu kesalahan konstruksi pembangunan basement RS Siloam tiga lantai," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (19/12).
Menurut dia, permasalahan amblesnya jalan Raya Gubeng adalah disebabkan collapse atau runtuhnya tembok penahan tanah pada proyek pembangunan basement gedung RS Siloam.
"Kalau melihat bentuk keruntuhan tembok penahan tanah yang ada karena disebabkan pentahapan pelaksanaannya tidak mengikuti prosedur," katanya.
Baca juga: Polda Jatim Undang Ahli Geologi untuk Pastikan Penyebab Amblesnya Jalan Gubeng
Eri mengatakan konstruksi tembok penahan tanah terbuat dari konstruksi Soldier Pile (bored piled beton) yang dipasang berjajar dengan kedalaman tertentu dan dibantu dengan ground angker dan bentonite.
"Jadi konstruksi tembok penahan tanah ini yang ambrol tidak mampu menahan beban lateral dari Jalan Raya Gubeng sehingga mengenai jalan raya," katanya.
Saat ditanya soal perizinan, Eri mengatakan secara perizinan tidak ada masalah karena sudah dilakukan dengan benar. Namun, secara pelaksanaan, pengerjaan proyek yang tidak benar cara pengerjaaan.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya bersama kontraktor dari PT Nusa Kontsruksi Enjiniring (NKE) dan tim ahli bangunan yang didatangkan Pemkot Surabaya akan mengecek lagi ke lokasi untuk memastikan secara detail penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng.
"Secara garis besar itu kesalahan konstruksi. Tapi kami akan mendetailkan persoalan itu bersama tim ahli dan pihak kontraktor," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved