Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

TNI masih Mencari 5 Karyawan Istaka Karya

(PO/N-2)
09/12/2018 09:45
TNI masih Mencari 5 Karyawan Istaka Karya
(ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

APARAT keamanan gabungan TNI/Polri saat ini masih melakukan pencarian terhadap lima karyawan PT Istaka Karya yang belum diketahui nasibnya pascapenyerangan dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara mengatakan pencarian masih dilakukan. Hingga kini keberadaan lima karyawan PT Istaka Karya ini belum diketahui. Lima karyawan yang belum diketahui nasibnya, yaitu M Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi, dan Riki Simanjuntak.  "Mudah-mudahan kelima karyawan dapat ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kamal.

Dia mengatakan karyawan PT Istaka yang berada di kamp di Distrik Yigi tercatat 28 orang, 16 orang di antaranya meninggal dalam insiden tersebut, termasuk satu staf BBPJN Papua.

Tujuh karyawan ditemukan selamat, tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika. Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.

Nama-nama 16 jenazah korban KKB di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, M, Muh Agus Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas, dan Daniel Karre.

Sementara itu, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, isak tangis keluarga menyambut kedatangan peti jenazah Imanuel Beli Naektias Bano, 32, di Bandara El Tari Kupang, kemarin sekitar pukul 14.30 Wita.

Jenazah diterbangkan dari Bandara Juanda Surabaya menggunakan pesawat Lion Air JT 692. Emanuel berasal dari Kelurahan Kefa Tengah, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Yoneta Koko, ibunda korban, terus menangis saat melihat  peti jenazah dimasukkan ke mobil. Ia didampingi sejumlah kerabat dan Bupati Timor Tengah Utara, Raymundus Fernandes, sempat mengelus peti jenazah anaknya.

Emanuel merupakan putra sulung dari lima bersaudara pasangan Martinus Bano dan Yoneta Koko. Jenazah Emanuel kemudian dibawa ke kampung halamannya di Timor Tengah Utara sekitar 179 km dari Kota Kupang.

Perwakilan PT Istaka Karya, Mishadi, mengatakan sebelum terjadi pembunuhan, Emanuel bertugas sebagai kepala pelaksanaan pekerjaannya jembatan. "Emanuel mendedikasikan pekerjaanya dengan baik. Dia memiliki kemampuan sangat baik di bidangnya," kata Mishadi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya