Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Menhan: Tak Ada Negosiasi Bagi Pelaku Penembakan Papua

Putri Rosmalia Octaviyani
04/12/2018 14:15
Menhan: Tak Ada Negosiasi Bagi Pelaku Penembakan Papua
(MI/Susanto)

MENTERI Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, menegaskan tidak ada negosiasi bagi pelaku penembakan 31 pekerja di jembatan Trans Papua. 

Ia mengultimatum kelompok kriminal yang melakukan penembakan itu untuk segera menyerah.

"Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah atau diselesaikan. Itu saja," ujar Ryamirzad di gedung DPR, Jakarta, Selasa, (4/12).

Ia mengatakan, pelaku pembantaian itu sudah tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kriminal biasa. Mereka sudah harus diperlakukan sebagai kelompok pemberontak.

"Mereka itu bukan kelompok kriminal tapi pemberontak. Kenapa saya bilang pemberontak? Ya kan mau memisahkan diri, Papua dari Indonesia. Itu kan memberontak, bukan kriminal lagi," ujar Ryamizard.

Ryamizard menduga, pelaku merupakan kelompok lama. Bagian pemberontak atau separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia.

"Ingin memisahkan Papua dari Indonesia itu apa? Ingat, ingin memisahkan diri. Tugas pokok Kemenhan, tugas pokok TNI, satu, menjaga kedaulatan negara. Kedua, menjaga keutuhan negara. Tiga, menjaga keselamatan bangsa," ujar Ryamizard.

 

Baca juga: Dirut Istaka Sebut 28 Pekerja Jadi Korban Pembantaian

 

Dengan kejahatan yang dianggapnya sudah masuk kategori pemberontakan, sudah tidak cukup jika hanya Polri yang turun tangan dalam kasus itu. 

Ia menegaskan jika TNI juga harus turun menangani kasus itu bersama dengan Polri. Itu karena tindakan pemberontakan berpotensi mengancam kedaulatan negara.

"Memberontak bukan kriminal lagi, penanganannya harus TNI. Kalau kriminal iya polisi," tutup Ryamizard. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya