Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Atsiri Jadi Andalan Tingkatkan PAD Solok

(YH/N-2)
22/11/2018 01:15
Atsiri Jadi Andalan Tingkatkan PAD Solok
(ANTARA FOTO/Irwanyah Putra)

KOTA Solok merupakan kota dengan pendapatan terkecil di Sumatra Barat. Untuk meningkatkan pendapatan daerah, Balitbang Kota Solok kini mengembangkan minyak atsiri untuk aroma terapi. Eksplorasi minyak atsiri ini merupakan hasil riset Balitbang­ Kota Solok yang kini telah diserap oleh para petani serai wangi, bahan baku minyak atsiri.

Kepala Balitbang Kota Solok, Raflis, mengatakan selain beras Solok yang cukup terkenal, kini Kota Solok mengembangkan minyak aromaterapi dari serai wangi. “Tadinya harga serai wangi sebelum dibantu balitbang Rp145 ribu per kilogram (kg). Sekarang dengan adanya bantuan balitbang­, harga serai wangi jadi melonjak mencapai Rp345 ribu per kg,” ujar Raflis, dalam diskusi tentang potensi minyak atsiri di Kota Solok, Rabu  (21/11).

Hadir pula Wakil Wali Kota Solok, Reiner, dan Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristek-Dikti, Kemal Prihatman.

Meningkatnya harga serai wangi ini karena kualitasnya makin bagus dan produksi minyak juga meningkat. Naiknya harga serai wangi ini menyebabkan sebagian besar warga Solok kini menanam tanaman tersebut di halaman rumah.

Pada kesempatan sama,  Ketua Perhimpunan Petani dan Penyuling Minyak Atsiri,  Edi Januardi, menjelaskan untuk 1 ton serai wangi mampu menghasilkan 8 kg minyak atsiri. “Kami memiliki 80 hektare lahan pertanian yang setiap tiga bulannya selalu panen serai wangi. Untuk 1 hektare lahan bisa menghasilkan 8 ton. Dengan harga jual Rp345 ribu, menguntungkan petani,” ujar Edi.

Bahkan, kata Wali Kota Marseille, Prancis berniat untuk berinvestasi ke Kota Solok untuk mengembangkan minyak atsiri ini.

Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristek-Dikti, Kemal Prihatman, mengusulkan agar harga minyak atsiri tetap stabil, perlu branding. “Harus diangkat keunikan minyak ini. Minyak ini harus dikembangkan skala industri atau tradisional,” sarannya. (YH/N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya