Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

1.000-an Warga Cianjur Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Benny Bastiandy
20/11/2018 11:10
1.000-an Warga Cianjur Terlibat Penyalahgunaan Narkoba
(MI/Benny Bastiandy)

JUMLAH penyalahguna narkoba di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tercatat lebih kurang 1.000 orang. Dari jumlah tersebut ada yang menjalani proses hukum, rehabilitasi, dan ada yang enggan melaporkan diri.

"Dari data selama 2017, terdapat sekitar seribuan warga Kabupaten Cianjur yang menyalahgunakan narkoba," kata Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, usai menghadiri optimalisasi dan percepatan, pemberantasan, rehabilitasi penyalahgunaan dan peredaran narkoba melalui peran tiga pilar di Gedung Assakinah, Senin (19/11).

Herman mengatakan memberantas narkoba butuh dukungan semua pihak. Satu di antaranya dukungan dari tiga pilar terdiri dari Polri (Bhabinkamtibmas), TNI (Babinsa), dan para kepala desa maupun lurah.

"Penegakkan hukum yang dilakukan pemerintah tentu sebagai upaya menjauhkan masyarakat dari kejahatan narkoba. Ini tugas dan kewajiban semua," ujarnya.

Herman berharap pemberantasan narkoba bisa dilakukan hingga ke akar-akarnya, sehingga upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Cianjur yang maju dan agamis bisa tercapai.

"Tindakan preventif penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar kami lakukan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan," terangnya.

 

Baca juga: Cegah Generasi Muda Gunakan Narkoba, Emil Bangun Pusat Kreativitas


Pada 2017, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai sekitar 3,3 juta jiwa dengan usia pengguna kisaran 19-59 tahun. Berdasarkan klasifikasinya, sebanyak 1,9 juta orang merupakan coba pakai, 920 ribu merupakan pakai teratur, dan 570 ribu merupakan pencandu.

Pemakai narkoba paling banyak berasal dari kalangan pekerja sebesar 57%, kalangan pelajar 24%, dan masyarakat umum 17%. Sebanyak 74% merupakan kalangan laki-laki dan 26% kalangan perempuan.

"Kami berkomitmen memberantas narkoba agar Cianjur aman dan kondusif," pungkasnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko, mengatakan sejauh ini bersama jajaran Polri telah mengungkap sebanyak 53 ribu kasus penyalahgunaan dan peredaran narkotika di wilayah Indonesia. BNN sendiri lebih fokus kepada pengungkapan sindikat atau jaringan narkotika.

"Hingga September, kami telah mengungkap sebanyak 61 jaringan atau sindikat narkoba," kata Heru di Cianjur, Senin (19/11).

Saat ini BNN sudah menemukan kembali dua jenis narkoba baru dalam bentuk tablet. Hingga kini berdasarkan hasil pengungkapan yang dilakukan BNN terdapat sedikitnya 73 jenis narkotika yang beredar di Indonesia dan berhasil diungkap BNN.

"Intinya, kita semua harus terlibat memerangi narkotika," tegas jenderal polisi bintang tiga ini.

Satu di antara upaya mencegah peredaran narkoba yakni dengan diluncurkannya program Desa Bersih Narkoba (Desa Bersinar). Program tersebut melibatkan tiga pilar yaitu Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan para kepala desa, lurah, serta puskesmas.

"Peran tiga pilar ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak dalam mencegah dan memberantas peredaran narkotika yang sudah sangat memprihatinkan," jelasnya.

Heru menyebutkan peredaran narkotika di Indonesia saat imi tidak hanya merambah wilayah perkotaaan saja. Para sindikat narkotika juga mulai membidik masyarakat di wilayah perdesaan.

"Untuk mencegah dan memberantas peredaran narkotika, kami meluncurkan program Desa Bersinar. Targetnya seluruh desa di Indonesia bisa membentuk Desa Bersinar," ujarnya.

Program Desa Bersinar diharapkan bisa menjadi percontohan dalam percepatan P4GN. Apalagi konteks peredaran narkotika pasti berbicara permintaan dan pasokan.

"Berbicara narkotika konteksnya supply and demand. Konteks demand harus bisa diantisipasi dari tingkat desa. Peran tiga pilar ini kami optimalkan," tandasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik