Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PROSES evakuasi korban pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 sudah memasuki hari ke-12, Jumat (9/11). Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) menerjunkan 201 orang, termasuk penyelam.
Untuk pencarian wilayah perairan (unsur laut) mengerahkan 14 kapal, terdiri atas Kansar empat unit, RIB Basarnas empat unit, LCR Basarnas lima unit, dan Baruna Jaya satu unit. Daerah prioritas pencarian permukaan air seluas 35 NM sepanjang garis pantai Tanjung Karawang dan Tanjung Pakis, Jawa Barat.
Luas area pencarian bawah air 1,8 km persegi dengan kapal Baruna Jaya 1. Daerah utama penyelaman mencakup 900 NM yang didukung 41 orang tim penyelam Basarnas Special Group (BSG).
Operasi pencarian melalui jalur udara seluas 190 NM2 menggunakan dua helikopter, yaitu satu unit HR -1519 dan satu unit HR -1301. Untuk unsur penanganan di darat tersedia ambulance sembilan unit dari POLRI.
Sebelumnya, tim penyelam Basarnas berhasil mengevakuasi delapan kantong jenazah, Kamis (8/11). Jenazah dievaluasi ke posko menggunakan KN SAR-231 Sadewa tepat pukul 18.10 WIB. Dengan tambahan hasil operasi hari kedelapan ini, total jumlah kantong jenazah yang telah dapat dievakuasi sebanyak 195.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim Basarnas masih terus melaksanakan operasi SAR di lokasi jatuhnya pesawat. Mereka beroperasi di sektor prioritas 1 yang telah diberi marking atau point penyelaman dimana dicurigai terdapat korban.
Anchor atau center penyelaman yang sebelumnya menggunakan Kapal Teluk Bajau Victori milik Pertamina, diganti dengan Kapal Baruna Jaya I milik BPPT. Kapal ini dilengkapi dengan peralatan Scan Side Sonar, Multi Beam Echo Sounder (MBES), Ping Locator untuk mendeteksi bagian black box Cockpit Voice Recorder (CVR), dan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV).
Target operasi adalah mencari dan mengevakuasi korban yang diduga masih berada di dasar laut, di sekitaran puing dan serpihan pesawat, dengan radius 250 meter.
"Tim SAR melakukan penyapuan, baik di dasar laut maupun di permukaan untuk mencari korban," tegas Suhri.
Adapun proses identifikasi, Tim Disaster Victim Identification (DVI) yang berada di RS Polri tetap dilakukan. Tim DVI Polri telah memberikan konfirmasi hasil identifikasi 71 jenazah hingga Kamis (08/ 11).
Sementara itu, Lion Air tetap melakukan pendampingan kepada keluarga (family assistant) pada setiap posko Jakarta.
Lion Air akan menyampaikan informasi terbaru sesuai perkembangan lebih lanjut, dan telah membuka crisis center. Untuk infomasi penumpang dapat menghubungi di nomor telepon (021)-80820002. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved