Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
KEPOLISIAN Daerah Sumatra Selatan berhasil mengungkap penyelundupan narkoba dengan modus baru. Di Palembang, satuan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel menangkap Nazaruddin, kurir, yang membawa sabu dari Batam ke Palembang melalui penerbangan.
Ia ditangkap oleh polisi saat berada di parkiran bandara SMB II Palembang, Selasa (30/10). Bedanya, modus yang dipakai yakni menyimpan sabu seberat 1,2 kilogram dibalik dinding kardus untuk mengelabui petugas. Sementara di dalam kardus diisi makanan ringan.
Nazaruddin diangkap poisi saat menyerahkan sabu kepada Adi Ariyansah yang ternyata sudah menunggunya di parkiran bandara. Tidak hanya Adi dan Nazaruddin, polisi juga menangkap Liberta Pratama yang sudah menunggu di rumahnya di Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan IT II Palembang.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman mengatakan modus pengiriman sabu dari Batam ke Palembang melalui jalur udara yang dilakukan Nazarudin tergolong modus baru di mana sabu diselipkannya dibagian dinding kardus yang diisi makanan ringan.
"Anggota kita sempat terkecoh. Setelah isi di dalam kardus diangkat, beratnya berbeda dengan saat isi ada di dalam kardus. Saat dibuka bagian kardusnya, di dinding kardus ditemukan delapan bungkus sabu," kata Farman, Selasa (6/11).
Dikatakan Farman, narkoba yang dibawa Nazarudin ke Palembang milik bandar bernama DL. Dari pengakuan tersangka, sabu ini berasal dari Johor Baru, Malaysia sebelum masuk ke Palembang terlebih dahulu masuk ke Batam melalui jalur laut melalui kapal.
Baca juga: Dua Kurir 25 kg Sabu Ditangkap
"Tersangka Nazarudin itu adalah warga Aceh namun tinggal di Batam. Kuat dugaan Nazaruddin merupakan jaringan Internasional mengingat sabu ini berasal dari Malaysia, sedangkan M Adi Ariyansah berperan sebagai kurir bertugas mengambil barang yang disuruh Liberta Pratama untuk mengambil paketan sabu," jelasnya.
Ketiga tersangka, lanjut Farman, sudah lama menjadi bandar dan kurir jaringan internasional. Bahkan sudah beberapa kali jaringan ini meloloskan sabu lintas negara melalui jalur udara.
"Jadi memang dimodifikasi sedemikian rupa agar petugas tidak tahu. Tapi kami juga curiga dengan berat yang tidak lagi normal dan ternyata benar ada 8 paket sabu dengan total 1,2 kilogram sabu," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved