Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pesawat Diduga tidak Meledak di Udara

Hym/RF/*/X-10
06/11/2018 07:40
Pesawat Diduga tidak Meledak di Udara
Tim SAR gabungan membawa hasil temuan "Black box" pesawat Lion Air JT 610 PK-LQP di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11).(MI/RAMDANI)

MISTERI penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT610 registrasi PK-LQP di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, perlahan mulai terkuak. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menemukan petunjuk bahwa pesawat nahas itu tidak meledak di udara. Selain itu, kondisi mesin masih dalam keadaan hidup sesaat sebelum jatuh ke laut.

"Jadi, pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air, pesawat tidak pecah di udara. Jika pesawat pecah di udara, serpihan sangat lebar dan ini kami tegaskan saat menyentuh air masih dalam keadaan utuh," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono saat bertemu dengan keluarga korban kecelakaan Lion Air di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, kemarin.

Pertemuan itu juga dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi, dan pendiri Lion Air Rusdi Kirana.

Pada penjelasan terpisah Soerjanto juga mengungkapkan berdasarkan rekaman data yang berhasil diunduh dari flight data recorder (FDR), terungkap penunjuk kecepatan pesawat (air speed indicator) rusak dalam empat penerbangan terakhir. Namun, temuan itu belum dapat disimpulkan sebagai penyebab kecelakaan pesawat. KNKT tetap melanjutkan penyelidikan.

Soerjanto mengatakan serpihan-serpihan yang ditemukan kecil menunjukkan kalau pesawat saat menyentuh air dalam kecepatan yang sangat tinggi. Serpihan itu pun tersebar di jarak yang cukup jauh dari jarak prakiraan pesawat itu jatuh. Selain itu, lanjut Soerjanto, mesin saat jatuh masih dalam kondisi menyala dengan kecepatan putaran turbin yang tinggi. "Keadaan mesin hidup, hal ini ditandai dengan turbin atau kompresor hidup dengan putaran cukup tinggi," katanya.

Dia menambahkan, kondisi mesin pesawat yang masih utuh. "Mesin tidak ada masalah. Bagian-bagian dari mesin dalam kondisi hidup dengan rpm cukup tinggi ini, kita mengatakan tanda mesin kecepatan cukup tinggi saat jatuh di air," katanya.

Sementara itu, tim SAR gabungan kemarin berhasil mengevakuasi 26 kantong berisi jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat sehingga total kantong jenazah yang sudah dapat dievakuasi sebanyak 164 kantong.

Hari ini, sebelum operasi SAR dilaksanakan, digelar doa bersama dengan keluarga korban yang difasilitasi TNI-AL di lokasi jatuhnya pesawat.

"Kemudian setelah itu, kita baru melanjutkan untuk pencarian korban khususnya. Jadi, kita masih konsentrasi pada pencarian korban, baik itu di dasar laut sejauh radius 250 meter. Kita akan cari lagi sampai benar-benar tidak ada di situ, sampai tidak ada ditemukan korban jiwa lagi," ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Mayjen Nugroho Budi Wiryanto.

Kemarin, Tim DVI Mabes Polri kembali berhasil mengidentifikasi 13 korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP itu sehingga hingga hari kedelapan sudah 27 korban yang teridentifikasi. Saat kecelakaan, pesawat rute Jakarta-Pangkal-pinang itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. (Hym/RF/*/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya