Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Sebagian Besar Napi Buron Disebut masih di Sulteng

M Taufan SP Bustan
28/10/2018 17:00
Sebagian Besar Napi Buron Disebut masih di Sulteng
(MI/MOHAMAD IRFAN)

DIREKTUR Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Dirjen Kemenkum  HAM) Sri Puguh Budi Utami menyebutkan, narapidana yang melarikan diri saat terjadi gempa di Sulawesi Tengah, didominasi oleh narapidana pidana umum.

Mereka pun, katanya, sebagian besar masih berada di wilayah Sulawesi Tengah dan beberapa sudah menyeberang ke luar pulau.

Menurut Sri, pihaknya memiliki waktu hingga 30 Oktober untuk mengejar warga binaan yang sempat melarikan diri tersebut.

"Jika tanggal 30 belum ditemukan semua, baru kami serahkan ke pihak kepolisian untuk penetapan DPO dan pengejaran lanjutan," ungkapnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (28/10).

Menurut Sri, dari total 1.670 warga binaan yang ditampung di sejumlah lapas dan rutan yang ada di Palu dan Donggala memang sempat melarikan diri saat terjadi bencana. Namun, dari jumlah tersebut sudah ada 1.125 narapidana yang menyerahkan diri.

"Jadi sekarang tinggal 545 warga binaan lagi yang belum kembali," tegasnya.

Sebagaimana diberitakan, saat terjadi gempa yang disusul tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September lalu, sejumlah warga binaan di Lapas Petobo, Rutan Maesa, dan Lapas Ganti, Donggala keluar dari lapas dan rutan.

Selain ada yang memanfaatkan karena bencana, ada juga narapidana yang sengaja dikeluarkan agar tidak menjadi korban jiwa atau luka saat gempa 7,4 skala Richter mengguncang. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik