Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMERINTAH melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi akan memperbaiki seluruh kampus di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang rusak akibat gempa dan tsunami. Anggaran yang disiapkan sebesar Rp280 miliar.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, perbaikan meliputi bangunan fisik, sarana, dan prasarana kampus.
"Sudah kami anggarkan di 2019 sebesar Rp280 miliar. Semoga dikabulkan. Mulai perbaikan awal 2019," kata Nasir di Yogyakarta, Kamis (25/10).
Walau belum cair, pihaknya sudah mengirimkan bantuan 20-40 tenda ke lokasi bencana. Tenda ini dipergunakan sebagai kampus darurat para mahasiswa belajar. Ia menegaskan kegiatan perkuliahan sudah kembali normal seminggu yang lalu.
Beberapa hari usai bencana, pihak Kemenristekdikti gerak cepat untuk memulihkan kegiatan perkuliahan. Nasir juga langsung mendatangi lokasi bencana untuk melihat situasi. Ia kemudian mengubah sistem perkuliahan.
Mahasiswa yang bangunan kampusnya rusak diminta mengikuti kuliah daring di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) di luar Sulteng. Mereka cukup menggunakan internet dan komputer untuk bisa mendapatkan materi perkuliahan.
"UI (Universitas Indonesia) di Depok dan Unhas (Universitas Hasanuddin) di Makassar sudah menawarkan kuliah daring ke Universitas Tadulako di Sulteng," jelas Nasir.
Menurut Nasir, sistem lain yang dipakai adalah Credit Transfer Semester (CTS) di Universitas Hasanudin. Mahasiswa yang sudah mengungsi keluar Sulteng, bisa menggunakan sistem ini di Unhas.
Nasir melanjutkan pembentukan sistem ini dilakukan untuk mencegah eksodus mahasiswa Sulteng.
Berdasarkan data Kemenrisetdikti saat ini terdapat 37 Perguruan Tinggi dan 61.827 mahasiswa di wilayah Sulawesi Tengah. Sementara jumlah mahasiswa asal Sulteng yang tengah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia sekitar 3.500 orang. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved