Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
YAYASAN Sukma sebagai bagian dari Dompet Kemanusiaan Media Group (DKMG) melakukan kerja kemitraan dengan beberapa sekolah terdampak gempa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk melakukan pemulihan pendidikan pascagempa.
Ketua Yayasan Dompet Kemanusian Media Group, Ali Sadikin mengatakan, Yayasan Sukma berinisitaif dalam memulihkan pendidikan tidak hanya di Lombok saja melainkan juga di Sulawesi, "Yayasan Sukma berpendirian, pemulihan sistem pendidikan adalah salah satu aspek krusial dalam penanganan wilayah yang mengalami bencana, segenap lapisan masyarakat wajib bahu-membahu dengan pemerintah," katanya.
Sejumlah sekolah mitra dimaksud antara lain, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ishlahul Ummah, SDN 3 Pemenang, dan SDN 1 Sigar Penjalin di Kabupaten Lombok Utara, berikutnya di Kabupaten Lombok Barat SDN 2 Kekait, dan MI At-Tahzib dan SDN 5 Pohgading, Kabapaten Lombok Timur, "Sekolah-sekolah tersebut segera kita bangun ulang, karena mengalami rusak berat akibat diterjang gempa," kata Ali Sadikin.
Dikatakan Ali kerja sama dilakukan berdasar pengalaman partisipatoris dalam membangun dan mengembangkan pendidikan di Aceh, daerah pasca-konflik dan pasca-tsunami yang terjadi 2004, "Yayasan Sukma telah mengirim dan menempatkan tenaga pendamping di Lombok sejak Senin lalu, para guru-guru itu akan menetap di masing-masing titik lokasi mitra kerja sama," katanya.
Ali mengatakan, fokus pemulihan pendidikan mencakup kerja-kerja untuk membangun kembali asset dan akses pendidikan, yang tidak terpaku pada kesediakalaan, akan tetapi secara sadar mengakomodasi berbagai perubahan dalam dan aspek-aspek sosio-politik-ekonomi lokal, serta berbagai kemajuan dalam pendidikan pasca-bencana serta khasanah pendidikan secara umum.
Menurut Ali, dalam kerja pemulihan pendidikan di Lombok, NTB, dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai, dan saat ini proses rehabilitasi infrastruktur pendidikan sedang berjalan, dalam kaitan itu Yayasan Sukma melakukan kerja kemitraan dengan beberapa sekolah terdampak bencana dalam program twinning schools.
Ketua tim relawan Yayasan Sukma untuk Lombok, Syamsir Alam didampingi Fuad Fachrudin mengatakan, timnya yang berjumlah 8 orang telah mendatangi masing-masing sekolah, mereka melakukan diskusi dengan pemangku kebijakan di masing-masing wilayah, dengan Bupati, para Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, para guru, bertemu siswa dan tokoh masyarakat, "Alhamdulillah untuk kerja sama ini kami mendapatkan respon yang sangat baik, semoga ke depan berjalan lancar," kata Syamsir Sabtu (20/10).
Sejumlah program twinning schools yang bakal dilakukan dalam kerja sama ini antara lain, asesmen kondisi pendidikan (profiling) di sekolah-sekolah mitra, Mendesain bentuk-bentuk keterlibatan/intervensi berdasarkan data asesmen, Membangun kesepahaman dan rencana intervensi, Pelatihan pendidikan (keguruan, pedagogi) dan kependidikan (manajemen, administrasi, kepemimpinan, sistem informasi sekolah. Dan Pendampingan sekolah mitra dan guru-guru).
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, diampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat, Hendrayadi menyambut baik kehadiran Media Group bersama Yayasan Sukma yang peduli terhadap pengembangan pendidikan di wilayah ini,
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Media Group bersama Yayasan Sukma. Untuk itu, kami siap pendukung keberadaan kawan-kawan di sini," kata Fauzan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved