Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Polda Sulteng Sebut Baru 30% Napi Kabur yang Kembali

Antara
17/10/2018 18:20
Polda Sulteng Sebut Baru 30% Napi Kabur yang Kembali
(ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

KEPOLISIAN Daerah Sulawesi Tengah menyebutkan para narapidana yang kabur dari dua Lembaga Pemasyarakatan dan satu Rumah Tahanan saat terjadi gempa bumi Sulawesi Tengah, sudah ada yang melapor dan menyerahkan diri.    

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusian terkait masalah ini. Perkembangan hari ini sudah ada 30% napi melapor dan menyerahkan diri di lapas maupun di kantor polisi," kata Direktur Kriminal Khusus dan Umum Polda Sulteng Kombes Dicky Budiman saat ekspos kasus di Palu, Rabu (17/10).

Ia menyebutkan, jumlah total napi yang melarikan diri, baik dari Lapas Palu, Rutan Palu, Rutan Donggala, dan Petobo sebanyak 1.101 orang, sedangkan yang baru melapor dan menyerahkan diri sebanyak 30% dari jumlah tersebut.  

"Laporan yang masuk, ada dua napi sudah melapor di Palopo, Sulsel. Untuk itu kami terus bersosialisasi dengan upaya persuasif agar napi-napi ini segera menyerahkan diri untuk menjalani masa hukumannya," kata Dicky.

Selain itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh Polda agar menerima napi yang melarikan diri pascagempa di Sulteng dan mengimbau agar mereka segera kembali.     

Ketika ditanya, ia menyatakan belum ada perintah untuk memberikan batas waktu bagi para napi untuk kembali atau meningkatan status sebagai buronan atau dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), namun pekan depan setelah dilakukan koordinasi dengan Kemenhuham kemungkinan itu ada.

"Setiap pekan kami terus evaluasi dan berkoordinasi dengan Kemenkum HAM. Kami belum mengeluarkan status DPO bagi mereka, tetapi dilakukan imbauan-imbauan secara presuasif. Tapi bilamana pekan depan hasil koordinasi menetapkan status tersebut maka akan dilaksanakan," ujarnya.

Dicky juga mengatakan, khusus tahanan di Lapas Palu ditempatkan satu kompi Brimob untuk berjaga-jaga, mengingat bangunan Lapas tersebut sangat rapuh dan sudah tua sehingga akan sangat mudah bagi napi kabur bila ada kesempatan.  

"Rencana seluruh napi di lapas itu akan dipindahkan ke Rutan Palu di Mahesa sebagai antisipasi karena bangunannya sudah tidak
layak dan memudahkan napi untuk bisa kabur," tambahnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya