Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sebagian Warga Parigi Kembali ke Rumah Pascagempa

Antara
15/10/2018 22:35
Sebagian Warga Parigi Kembali ke Rumah Pascagempa
(ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

SEBAGIAN warga Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, mulai kembali ke rumahnya pascagempa disertai tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada Jumat, 28 September 2018 lalu.

"Sebenarnya, kami masih trauma atas kejadian itu, tetapi dicoba pulang ke rumah untuk membersihkan barang-barang yang berserakan. Alhamdulillah, saat ini kami mulai menetap di rumah," tutur salah seorang warga, Aswadin, 40, Senin (15/10).

Ia mengatakan sudah dua pekan berada di tenda pengungsian dan merasa sudah aman untuk kembali ke rumah, sehingga memutuskan meninggalkan kamp pengungsian beberapa saat.

Berdasarkan pantauan, sejumlah titik pengungsian seperti di alun-alun Kota Parigi, lapangan sepak bola di Kelurahan Masigi dan Desa Bambalemo terlihat sudah berkurang, sebelumnya tempat itu ramai dijadikan tempat pengungsian sementara.

Lokasi ini sempat dipadati pengungsi, mereka khawatir dan takut terjadi gempa susulan yang masih berlangsung pascapuncak gempa berkekuatan 7,4 magnitudo.  Sedangkan di jalan jalur dua Kota Parigi yang semula dijadikan tempat pengungsian, kini sudah tidak terlihat lagi tenda yang berdiri dan hanya menyisakan rangka kayu bekas pemasangan tenda warga.

Kendati demikian, sebagian lagi masih terlihat tenda pengungsi berdiri di taman Masigi. Para pengungsi ramai disana, meski kondisi kota mulai berangsur-angsur pulih.         

Warga lainnya, Mohammad Aksa, menuturkan, ia bersama keluarganya sementara ini tinggal di rumah kerabatnya, karena rumahnya roboh akibat gempa tersebut.

"Kami belum bisa berbuat banyak, rumah saya hancur sementara masih tinggal di rumah keluarga. Kami berharap pemerintah bisa meringankan beban kami," katanya.

Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter merusak sebanyak 553 unit rumah warga di Parigi serta menelan korban jiwa 15 orang. Untuk korban luka ringan sebanyak 104 orang, luka berat 24 orang, dan warga mengungsi sebanyak 2.088 jiwa.

Informasi perkembangan hingga 15 Oktober 2019 pukul 19.00 WIB, penanggulangan korban bencana pascagempa disertai tsunami dan  likuifaksi Sulteng di Posko Satgasgabpad hari ketiga perpanjangan masa tanggap darurat, korban meninggal dunia ditemukan 2.100 orang.

Korban luka 4.612 orang, korban hilang 680 orang, korban tertimbun 152 orang, rumah rusak 68.451 unit, dan jumlah pengungsi 78.994 jiwa.     

Data jumlah korban dimakamkan di pekuburan massal masing-masing di Peboya 946 orang, pekuburan massal Pantoloan 35 orang, pekuburan massal Donggala 35 orang, dan pekuburan keluarga 1.084 orang. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya