Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITI hidrometeorologi Badan Informasi Geospasial (BIG) Yosef Prihanto mengungkapkan pemerintah wajib mewaspadai potensi banjir pascagempa bumi yang diikuti tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Sebabnya, dari prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan dengan intensitas tinggi akan melanda Indonesia termasuk Palu pada November mendatang.
Potensi bencana banjir bisa terjadi akibat rusaknya hulu-hulu sungai serta daerah aliran sungai yang rusak sehingga tidak mampu menahan debit air yang tiba-tiba datang dalam jumlah besar.
"Potensinya bisa terjadi banjir bandang. Terlebih lagi karena gempa ada wilayah-wilayah cekung menjadi di bawah permukaan dan drainase juga kemungkinan rusak," kata Yosef dalam media gathering bertema 'Pemanfaatan Informasi Geospasial dalam Mitigasi Bencana' di Jakarta Selatan, Kamis (11/10).
Potensi cuaca hujan ekstrem ini pun dibenarkan oleh Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Mulyono Prabowo.
Dihubungi Media Indonesia, Mulyono menyebut hujan akan mulai mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Sulawesi pada awal November. Saat ini Indonesia masih mengalami fenomena el nino.
"Dengan el nino skala lemah yang terjadi dan diprediksi akan belangsung hingga Maret 2019, awal musim hujan 2018/2019 terdampak menjadi mundur. Awal musim hujan diprediksi akan mulai pada awal November 2018 di sebagian wilayah indonesia," terangnya.
Ia pun menekankan hal yang perlu menjadi perhatian adalah kondisi cuaca pada musim transisi dari kemarau menuju ke musim hujan yang dapat memunculkan potensi hujan dengan tiba dan intensitas tinggi meski durasinya pendek.
"Hujan ini bisa saja diawali dengan munculnya angin dengan hembusan kuat dan/atau disertai petir. Kondisi transisi ini dapat terjadi pada akhir Oktober sampai awal November," ujarnya.
Ditemui terpisah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan pihaknya pun telah mewaspadai adanya potensi musim hujan dan bencana banjir yang bisa menerjang para korban gempa.
Untuk itu, pihaknya mengatakan membangun hunian sementara bagi pengungsi menjadi prioritas saat ini.
"Makanya kami ingin mempercepat pembangunan hunian sementara. Lalu juga sudah kami peringatkan kepada petugas di posko-posko pengungsian bagaimana saluran dan tenda pengungsi itu supaya aman. Medis dan logistik selimut juga diperbanyak. Karena saat musim hujan penyakit lebih banyak," tegasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved