Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan Indonesia membutuhkan banyak perempuan menjadi pengusaha kalau ingin ekonomi maju. Dia juga mendorong pengusaha perempuan berpikir ekspor, dengan menyasar pasar nontradisional seperti Asia di luar Jepang, dan Afrika.
Neraca perdagangan defisit, neraca transaksi (berjalan) juga defisit, nilai tukar rupiah juga defisit perlu diperbaiki. Menurut Jokowi, kunci untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah melakukan banyak ekspor dan meraup banyak investasi.
"Kuncinya hanya 2 ini. Kalau kita bisa naikkan ekspor, otomatis menaikkan ekonomi kita, kalau bisa mendatangkan investasi, ekonomi kita membaik," tandas Jokowi, saat membuka Rakernas ke-28 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Padang, Sumatra Barat, Senin (8/10).
Oleh sebab itu, dia mengajak kepada anggota Iwapi agar mengarahkan produknya ekspor. Karena, jelas Jokowi, pasar itu ada segmentasinya. Segmentasi atas, kelas menengah, dan bawah.
"Semuanya terbentang lebar dan luas. Peluang tinggi," tukas Jokowi.
Jokowi juga menekankan, Indonesia merupakan tulang punggung Asia Tengara. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terbesar di Asia Tenggara, dengan angka US$ 1 triliun dalam setahun (2017).
"Di dalamnya banyak UMKM. Di dalamnya lagi pengusaha-pengusaha, dan perempuan pengusaha," ujar Presiden.
Pada 2017, Indonesia mencatatkan PDB lebih dari US$1 triliun dalam setahun, yang membuat Indonesia masuk dalam jajaran 20 negara dengan PDB terbesar di dunia.
Menurut data Bank Dunia, pada 2016, Indonesia berada di urutan 16 dari 198 negara di dunia dengan nilai GDP mencapai US$932 miliar setahun.
"Ingat kita masuk negara G20, masuk 16 besar sebagai negara dengan PDB lebih dari US$1 triliun. Saya ingin menyampaikan banyak UMKM kita, yang dimiliki dan dijalankan oleh perempuan. Kita ingin menghadapi persaingan ekonomi ke depan, Indonesia membutuhkan banyak pengusaha, membuka pasar, tapi juga kuat membuka pasar ekspor," katanya.
Jokowi bercerita, sewaktu masih menjadi pengusaha, sudah kenal begitu banyak perempuan pengusaha di Kota Solo, terutama di Pasar Klewer, dengan semangat dan keuletan yang luar biasa.
"Saya kenal Ibu Dewi Motik (pendiri Iwapi) sejak lama. Dia idolain saya. Tidak tahu, dia idolain saya hak," celoteh Jokowi, yang bikin suasana begitu riuh.
Jokowi juga mengaku mengagumi wanita pengusaha tangguh seperti Mooryati Soedibyo, yang sudah berumur 90 tahun.
"Bu Mooryati, masih keliling ke seluruh Indonesia. Dari situ saya melihat, yang namanya perempuan pengusaha, sebenarnya lebih gigih dari pengusaha laki-laki. Lebih ulet. Saya ngomong apa adanya, lebih teliti, lebih hitungan. Ini sebetulnya modal besar bagi pengusaha sukses. Kalau nggak hitungan, gak pengusaha itu. Pengusaha apa pun namanya, pasti dikalkulasikan semua," terang Jokowi.
"Ibu-ibu ada yang produknya ekspor?, artinya, pengusaha wanita tidak takut menghadapi tantangan dan kompetisi dengan negara lain," seru Jokowi kepada ribuan wanita pengusaha yang hadir.
"Saya juga titip, dengan adanya Revolusi 4.0, ini akan ada perubahan besar di dunia bisnis. Perubahan 3.000 kali lebih cepat dari revolusi industri pertama," sebutnya.
Menurut Jokowi, kalau kita masih cara lama, dunia berubah, dan haruslah hati-hati.
"Maka saya senang Ketua Iwapi bilang sudah meng-online-kan usaha anggota," ucap Jokowi.
Jokowi juga menyatakan optimismenya dengan perubahan dunia yang ada, produk Indonesia punya daya saing, dan memiliki kualitas.
"Tapi kita belum masuk pasar non tradisional. Masih Eropa, Jepang, Amerika. Saya kagum dengan Bu Leni masuk pasar Afrika. Karena itu
peluang yang bisa saya ambil," bilang Jokowi.
Seorang anggota Iwapi mendapat kesempatan ke panggung, yakni Leni, mengatakan, telah mengekpor produknya berupa spa untuk organ intim wanita ke banyak negara di Afrika. Dia mengaku melalui proses panjang sebelum bisa mengekpor produknya.
"Saya ekspor ke Afrika (Nigeria, Ghana, Kamerun), juga ke Korea dan Filipina," katanya.
Dikatakannya, produk itu diekspor dengan kontainer. Untuk 1 kontainer nilainya US$100 ribu.
Kehadiran Presiden Jokowi dalam Rakernas Iwapi ke-28 di Padang juga ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved