Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Melinda Berjuang Keras Mencuri Medali Emas Judo

Widjajadi
28/9/2018 10:30
Melinda Berjuang Keras Mencuri Medali Emas Judo
(Atlet Judo Asian Para Games 2018 Melinda -- MI/Widjajadi )

IA hanya bermodal nekat, ketika diminta untuk menjadi tim judo Jawa Barat. Padahal perempuan bernama Melinda itu, sama sekali tidak tahu teknik banting dan mengunci yang ada dalam cabang judo blind (judo tunanetra). Hal itu terjadi 2015, saat dirinya masih duduk di bangku sekolah SMA.

"Ya semua terjadi spontan, karena hasil rapat, saya ditunjuk ikut. Meski blank (kosong) dan masih pakai seragam sekolah, ya sudah ikut berangkat. Modalnya nekat," tutur Melinda, 20, mengenang pertama kali terjun di dunia olahraga cabang judo blind yang baru pertamakali dimasukkan dalam program kalender NPC tersebut.

Dalam bincang santai dengan Media Indonesia di sela-sela pemusatan latihan judo blind di Dojo Nampon, Kadipiro, Solo, untuk persiapan Asian Para Games 2018, Selasa sore (25/9), Melinda sempat bermain bola tangan dengan teman-temannya sebagai pemanasan sebelum latihan bantingan.

Ia menambahkan, ternyata kenekatannya membuahkan hasil. Dalam perjalanan mengikuti judo blind yang belum terhitung lama, anak ketiga dari lima bersaudara yang terjun di kelas 52 kg ini mampu menyabet emas di Kejurnas 2015.

Setelah itu putri kesayangan pasangan Wahyudin-Etik itu semakin dipercaya NPC Jabar, untuk mengikuti Peparnas 2016 di Jabar. Hasilnya cukup lumayan, yakni medali perak. 

"Kalah dari atlet NPC Riau," katanya.

Ia sama sekali belum pernah mengikuti pesta paralimpik internasional, karena di ASIAN Para Games 2017 di Malaysia, cabang judo blind tidak dipertandingkan, mengingat tuan rumah kala itu tidak memiliki atlet judo tunanetra.

Meski begitu, Melinda terus berlatih dan berlatih, untuk menyempurnakan teknik banting dan penguncian. Ketekunannya itu pun, akhirnya membawa dirinya untuk ikut seleksi NPC untuk Asian Para Games 2018, dan lolos terpilih bersama delapan atlet judo blind lainnya.

Dia menambahkan, judo blind sebagai cabang baru yang akan dipertandingkan dalam Paralimpiade Tokyo 2020, membuat para atlet NPC cabang banting dan kunci ini harus bersiap secara ekstra.

Melinda bersama tiga atlet putri dan lima atlet putra terus dipersiapkan untuk Asian Para Games Jakarta 2018 pada Oktober yang semakin dekat. Mereka juga harus mencari gelanggang internasional guna mendapatkan poin yang akan mengantarkan terjun di gelanggang pesta paralimpik dunia di Tokyo 2020.

Perempuan yang buta sejak lahir itu pun bersama tiga atlet NPC harus terbang ke kota Antalaya, Turki pada April silam, untuk mengikuti Kejuaraan Judo World Cup 2018. 

"Puji Tuhan, saya bisa menambahkan poin di peringkat untuk mencapai posisi di Tokyo Paralympic 2020. Saya masuk 7 besar, dari tiga pertandingan yang saya lalui, menang sekali atas Thailand," ujar dia.

Pada Kejuaraan Asian Para Games 2018 nanti, 9 atlet NPC Judo Blind yang diturunkan, memang tidak dibebani target medali, mengingat lawan-lawannya dari terutama Jepang, Korea, Mongolia dan Kazaktan  merupakan juara-juara dunia.

Cabang judo tunanetra itu merupakan cabang terbaru yang diikuti Indonesia di ajang pesta paralympic se-Asia yang akan berlangsung di Jakarta.

Tapi sebagaimana dipesankan oleh pelatihnya, Endang Lestari dan Ahmad Bahar, ia bersama teman-temannya harus berlatih keras dan berjuang habis-habisan.

"Syukur bisa mencuri medali. Jadi doakan, supaya saya dan tiga teman yang bisa diharapkan mencuri emas dapat terwujud di Asian Para Games. Ini semua demi kebanggaan untuk Indonesia,selaku tuan rumah," tandas putri Bandung yang akan turun di kelas 57 kg itu penuh optimisme. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik