Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengusaha Kalsel Dukung Penguatan Rupiah

Denny S
13/9/2018 11:00
Pengusaha Kalsel Dukung Penguatan Rupiah
(Antara/Galih Pradipta)

KALANGAN pengusaha di Kalimantan Selatan mendukung upaya penguatan rupiah yang kini sedang digalakkan pemerintah. Apindo Kalsel mengimbau para pengusaha di daerah menarik simpanan di bank luar negeri dan memindahkannya ke Indonesia dalam bentuk rupiah.

Hal ini dikemukakan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalsel, Salim Fachri, di Banjarmasin, Kamis (13/9). 

"Kita mendukung upaya pemerintah untuk penguatan nilai tukar rupiah. Apindo mengajak para pengusaha untuk menarik uangnya di bank-bank asing dan memindahkan ke bank di Indonesia dalam bentuk rupiah," tuturnya.

Apindo Kalsel juga lebih gencar mengajak dan menarik investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia khususnya Kalsel. 

"Kita meminta pemerintah juga ikut mendukung dengan mempermudah semua perizinan dan perlu deregulasi semua sektor usaha. Sejauh ini sejumlah investasi sudah masuk ke Kalsel antara lain Shandong Asah dari Tiongkok yang membangun pabrik construction system Knock Down di Basirih, Kota Banjarmasin.

Kemudian perusahaan lampu merk LED hemat energy dan pabrik pembuatan beragam tas sedang disiapkan di Mandangin, Kabupaten Banjar.

"Apindo juga bekerja sama dengan Lee Kuan Yew University yang anggotanya seluruh negera Asia dan setiap tahun ada," ujarnya yang menyebut dalam Survei Daya Saing 2017 KalSel menempati Rangking ke 12 dari 34 provinsi di Indonesia.

Sementara Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalsel, Totok Dewanto mengatakan dukungan pihaknya berupa pemindahan dana mayoritas dana hasil ekspor pengusaha kelapa sawit Kalsel dialihkan ke dalam negeri. Menurut cacatan Gapki Kalsel ada sekitar 70%-80% dana hasil ekspor komoditas sawit sudah dikonversi dan disimpan dalam bentuk rupiah.

"Sisa dana hasil ekspor sekitar memang harus disimpan dalam bentuk dolar yang diperuntukkan bagi transaksi pembayaran utang usaha dalam bentuk dolar," tuturnya. 

Upaya lain untuk penguatan rupiah adalah dengan cara meningkatkan ekspor yang dapat meningkatkan devisa negara dan bermuara pada semakin kuatnya nilai tukar rupiah. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya