Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Perajin Tempe Tanggapi Santai Kenaikan Harga Kedelai Impor

Nurul Hidayah
06/9/2018 14:45
Perajin Tempe Tanggapi Santai Kenaikan Harga Kedelai Impor
(MI/Nurul Hidayah)

KENAIKAN harga kedelai impor ditanggapi santai perajin tempe tradisional. Sejumlah siasat dilakukan agar tempe yang dijual tidak mengalami kenaikan.

Seperti diungkapkan Darnubi, perajin tempe di Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Kamis (6/9). 

"Risiko kedelai impor. kalau dolar naik, ya ikut naik juga," ungkap Darnubi. 

Hingga kini Darnubi mengaku masih memiliki stok kedelai pembelian lama, sehingga dirinya belum mengetahui berapa kenaikan harga kedelai saat ini. 

"Harga lama kedelai sebesar Rp7.700/kg. Kalau yang baru ya saya belum tahu, belum beli lagi," ungkapnya.

Jika pun mengalami kenaikan, Darnubi yang setiap harinya membutuhkan 50 kg kedelai untuk dibuat tempe tersebut mengaku akan melakukan sejumlah siasat. 

"Seperti dikurangi ukurannya," ungkap Darnubi. 

Biasanya dari 50 kg kedelai bisa dihasilkan sebanyak 20 lonjor tempe dengan panjang 2 meter. Satu lonjor bisa dipotong menjadi 10 dan dijual dengan harga Rp3 ribu/kg. 

"Nanti paling tinggal potongannya jadi 11 atau 12," ungkap Darnubi. 

Tidak hanya itu, ketebalan tempe juga bisa dikurangi sedikit.

Berbagai siasat tersebut dilakukan agar harga tempe yang dijual tidak mengalami kenaikan. 

Nanti naik dari Rp3 ribu menjadi Rp 4 ribu, ya enggak laku," ungkap Darnubi. 

Darnubi pun mengaku yakin jika pelanggannya sangat mengerti jika ukuran tempe menjadi berkurang  akibat dampak tingginya dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. 

"Mereka pasti ngertilah. Yang ga ngerti kalau harga ikut naik. Jadi lebih baik ukuran dikecilkan," ungkap Darnubi sambil tertawa. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya