Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kontingen Jepang Kagumi LRT Palembang

Yose Hendra
31/8/2018 15:45
Kontingen Jepang Kagumi LRT Palembang
(ANTARA FOTO/INASGOC/Septianda Perdana)

KONTINGEN Jepang begitu mengagumi light rail transit (LRT) Palembang. Sampai-sampai mereka menghabiskan waktu jeda naik LRT dan tidak lupa berfoto tiap saat.

Naito misalnya, Jumat (31/8), ofisial sepak takraw Jepang ini, bersama 3 orang temannya, sengaja naik LRT dari Stasiun Jakabaring ke Stasiun DJKA yang berjarak sekitar 1 km.

Naiko mengaku menyukai LRT meski di negaranya ada kereta cepat Shinkansen, yang jauh lebih maju.

Oleh karena itu, dia bersama tiga orang temannya, naik rute singkat, yang sebenarnya tidak ada tujuan. Kemudian, mereka pun tidak lupa berfoto, di dalam gerbong maupun di luar dengan latar LRT.

"Ini bagus, dan naik ini bisa melihat pemandangnan. Ini menandakan Palembang sudah maju," ujarnya kepada Media Indonesia.

Memang, LRT bukan saja tulang punggung transportasi selama berlangsungnya pergelaran Asian Games 2018, melainkan juga kebanggaan sekaligus martabat Palembang, dan bangsa Indonesia di mata negara-negara Asia yang hadir.

Kereta ringan ini merentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II sampai Jakabaring Sport City (JSC) sejauh 23,4 km, dengan waktu tempuh 50 menit.

LRT dibuka tanggal 16 Agustus 2018 lalu dengan tujuan bisa beroperasi saat Asian Games 2018. Dengan demikian, pengangkutan para kontingen dari Bandara ke JSC dilakoni oleh LRT.

Naiko sendiri, dan juga temannya, Kabayashi, mengaku sudah berkali-kali naik LRT. Kalau tidak ada laga atau selesai bertanding, jelas Naiko, bersama teman-teman, jalan-jalan ke arah pusat kota seperti kawasan Ampera, dengan menggunakan LRT.

Bukan saja kontingen Jepang, nyaris semua atlet dan ofisial negara lain menyukai LRT. Mereka terlihat sering berpergian dengan LRT.

Rekha Ramadhasari, relawan Asian Games 2018 yang bertugas di bagian International Relationship & Protocolor Assistant, mengatakan, untuk kontingen, pihak LRT mengkhususkan gerbong depan. Gerbong tersebut juga bisa diisi oleh kalangan media.

"Saya kebetulan juga naik LRT, dari rumah ke JSC. Saya lihat atlet dan kontingen Jepang, dari naik dari Jakabaring dan turun di Stasiun Bumi Sriwijaya, untuk nonton sepakbola putri yang berlangsung di Stadion Bumi Sriwijaya. Mereka sangat senang, karena terus berfoto ria," ujarnya.

Dia sendiri mengaku, ditugasi menjemput kontingen Tajikistan, dari bandara dengan menggunakan LTR. Kontingen negara tersebut, kata Rekha, juga sangat senang.

Kesenangan sama juga dilontarkan Muchtasar Ntewo dan istrinya, Anneke Ibrahim. Mereka datang dari Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Di samping tujuan menonton Asian Games 2018, mereka juga ingin merasakan naik LRT Palembang.

"Naik LRT, kita bisa memandang Palembang secara luas. Palembang hebat," tukasnya.

Penulis sendiri, mencoba naik LRT, Jumat (31/8) pagi, melihat begitu antusiasnya masyarakat menaiki LRT. Mereka berbondong-bondong, ke stasiun, ambil tiket, lalu, antre untuk naik.

Lucunya, bocah-bocah yang memakai kupiah, dengan tampilan seragam sekolah agama, juga mengisi salah satu gerbong. Hasyif, seorang dari mereka, mengatakan, bersekolah di sekolah agama di kawasan Jabaring.

Dia mengaku naik LRT hanya dengan tujuan raun-raun, dari Stasiun  Jakabaring ke Stasiun Bandara. Bolak-balik.

LRT hingga detik ini, bisa dinikmati gratis oleh masyarakat. Tentunya, rugi bila tidak mencoba kenyamanan dan sudut cerita lanskap Palembang yang ditawarkan LRT. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik