Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pengungsi Salat Idul Adha di Sembalun Lawang

Antara
22/8/2018 09:15
Pengungsi Salat Idul Adha di Sembalun Lawang
(MI/RAMDANI)

WARGA terdampak gempa 6,9 Skala Richter (SR) di Sembalun Lawang yang berada di kaki Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menjalankan Salat Idul Adha dengan memanfaatkan sejumlah lokasi, dari halaman bangunan sekolah dasar sampai jalanan.

Mereka masih khawatir akan terjadinya gempa susulan hingga tidak menggunakan rumah ibadah masjid yang ada.

Sejak pukul 06.30 WIB, warga sudah beranjak meninggalkan tenda darurat yang ada di halaman rumahnya untuk menuju lokasi Salat Idul Adha.

Mereka membelah udara dingin yang bisa mencapai angka 10 derajat Celsius, karena kawasan itu sejak Selasa (21/8) sore sampai malam diguyur hujan lebat.

Gema takbir mulai terdengar seusai Shalat Subuh setelah pada malam takbirannya sama sekali tidak terdengar gema takbiran, yang ada hanya keheningan warga yang memilih beristirahat di tenda darurat.

Seperti di SDN 3 Sembalun Lawang, ratusan warga khitmad mendengarkan khotib yang memberikan ceramah memaknai berkurban dan memaknai cobaan dari musibah bencana alam itu.

Khatib Abu Yazid memberikan ceramah mengenai Nabi Ibrahim yang berkorban menjalankan ketaatannya kepada Allah SWT dengan mengurbankan anaknya.

Ia juga mengingatkan adanya musibah bencana alam saat ini merupakan peringatan agar kita tidak lalai menjalankan perintah Allah SWT.  

"Kita jangan lalai menjalankan perintahnya," tandasnya.

Ia juga mengajak intropeksi diri penyebab bencana bisa jadi dengan adanya perzinahan, minuman keras dan alat musik yang dijadikan pembukaan sebelum tidur.

"Karena itu, kita kembali lagi kepada Allah SWT, memanggil terus kepada Allah SWT," katanya.

Sementara itu, tokoh pemuda Sembalun Lawang, Rosidin Sembahulun menyebutkan suasana salat Ied kali ini benar-benar berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Gempa terus terjadi bahkan pada Selasa malam gempa susulan terjadi kembali. Kita benar-benar tengah mendapatkan ujian," katanya.

Seusai Salat Idul Adha, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang berasal dari sumbangan pribadi warga setempat maupun donatur dari Jakarta. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya