Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Gempa 7 SR Terjadi Saat Proses Verifikasi dari Tim Kemensos Berlangsung

Micom
20/8/2018 19:55
Gempa 7 SR Terjadi Saat Proses Verifikasi dari Tim Kemensos Berlangsung
(Dok Kemensos)

TIM Kementerian Sosial sedang melakukan verifikasi terhadap data korban gempa bumi yang meninggal di Lombok saat gempa kembali mengguncang pada Senin (20/8) dini hari.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI Harry Hikmat mengungkapkan kegiatan verifikasi sudah dimulai 14 Agustus lalu. Verifikasi dilakukan untuk memastikan data ahli waris secara akurat.

Dari 481 jiwa seluruh korban meninggal di NTB telah dapat diverifikasi 471 jiwa di Lombok Utara. Sebelumnya, berdasarkan data dari posko induk, korban meninggal di Lombok Utara sebanyak 404 jiwa.

"Bisa jadi di kabupaten lain jumlah yang  meninggal bertambah," tutur Dirjen.

Verifikasi akhir ditetapkan bersama Sesda, Pangdam, dan Kapolda. Dari Kemensos dihadiri Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Sesditjen  Linjamsos).

Dalam kegiatan tersebut tampak hadir semua camat yang wilayahnya terdampak. Mereka membawa data terkini dengan dilengkapi surat keterangan kematian dan kartu keluarga.

"Hal ini memudahkan proses pengesahan melalui SK Bupati yang akan ditetapkan hari ini Senin 20 Agustus," tambahnya.

Sementara itu berlangsung juga proses verifikasi untuk data korban di Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram, dan Kabupaten Lombok Timur.

Harry menyebutkan hingga Minggu (19/8) malam, korban meninggal terverifikasi di Kecamatan Kayangan 175 jiwa, Kecamatan Bayan 16 jiwa, Kecamatan Gangga 114 jiwa, Kecamatan Tanjung 86 jiwa, dan Kecamatan Pemenang 80 jiwa.

"Jika diperbaharui data korban meninggal menjadi 548 jiwa," kata Harry.

Ia mengungkapkan, Kemensos dalam menangani bencana telah menerjunkan petugas dari pusat sebanyak 20 orang. Sementara Taruna Siaga Bencana dari NTB telah dikerahkan sebanyak 500 orang.

Bencana gempa di NTB ini telah membuat panggilan kemanusiaan bagi Tagana dari berbagai provinsi. Sebanyak 12 provinsi ikut peduli dengan mengirimkan Tagana.

Sampai sekarang, ada 633 Tagana yg bekerja untuk membantu dapur umum lapangan, evakuasi, layanan psikososial, distribusi bantuan, pencarian korban, verifikasi data korban, dan ikut pembersihan puing-puing reruntuhan rumah bersama sama TNI, Basarnas, kepolisian, dan para relawan kemanusiaan dari berbagai organisasi kemanusiaan.

Gempa susulan malam ini sampai 7 SR membuat warga berhamburan keluar. Melalui jaringan komando per klaster Tagana, diketahui semua Tagana selamat. Setelah reda gempa-gempa yang terjadi, Tagana segera bergerak memberikan peringatan untuk perlindungan diri dan keluarga di berbagai pelosok sesuai dengan area tugasnya, termasuk memberitahu bahwa gempa tidak berpotensi tsunami. Belum dapat diketahui dampak kerusakan dari gempa yg berturut turut sampai lima kali terjadi malam ini. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya